Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicabuli Tetangga, Anak 6 Tahun di Tangerang Alami Trauma dan Enggan Sekolah

Kompas.com - 10/10/2022, 05:44 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan berinisial AS (6) dicabuli oleh tetangganya sendiri di Tangerang.

Kakek korban yang berinisial TS menyebutkan, cucunya itu mengalami trauma dan terganggu kejiwaannya setelah kejadian buruk menimpanya.

Korban saat ini dipindahkan untuk sementara waktu ke rumah anggota keluarga yang lain untuk memulihkan kondisi kejiwaannya.

“Sekarang cucu saya lagi dipindahin dulu ke rumah bude (tante), supaya bisa dipulihin dulu kondisinya,” kata TS kepada wartawan, Minggu (8/10/2022).

Baca juga: Anak Perempuan Berusia 6 Tahun Dicabuli Tetangga Sendiri, Pelaku Berhasil Ditangkap

Akibat dicabuli tetangganya, AS tidak mau untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah.

“Akibat kejadian itu, cucu saya jadi trauma, enggak mau ngapa-ngapain, termasuk sekolah juga enggak mau lagi,” ungkap TS.

Untuk diketahui, anak yatim piatu itu dicabuli tetangganya sendiri pada Mei 2022, saat kakek dan neneknya sedang pergi ke pasar.

Mengetahui keadaan rumah korban sedang sepi, pelaku berinisial DH (47) yang merupakan penyewa kontrakan kakek AS mendatangi kediaman korban dan melakukan aksi bejatnya.

“Iya, cucu saya menjadi korban perbuatan tidak pantas itu dan pelakunya itu tetangga sendiri, yang tinggal di kontrakan milik saya,” kata TS.

Baca juga: Polisi Gerebek Kantor Situs Judi Online di Cengkareng, Baru Beroperasi Beberapa Pekan

Kakek dan nenek korban baru mengetahui pencabulan itu setelah AS mengeluhkan alat vitalnya sakit saat hendak buang air kecil.

"Saat itu saya sama istri sedang ke pasar, terus pas kami pulang, cucu saya itu bilang sakit waktu mau pipis, terus dia dimandiin sama neneknya untuk diperiksa, pas digosok badannya dia nangis terus dan akhirnya tahu kalau alat vitalnya sudah merah," ujar TS.

Kakek dan nenek AS kemudian melaporkan insiden yang menimpa cucunya itu ke Mapolres Metro Tangerang Kota.

“Setelah tahu kejadian itu, besoknya saya langsung buat laporan ke Polres Metro Tangerang Kota,” kata TS.

Baca juga: Bapak Satu Anak di Tangerang Niat Gantung Diri, tapi Digagalkan Polisi

TS merasa terpukul dengan peristiwa ini. Pasalnya, pelaku diketahui telah lama tinggal di kontrakan miliknya dan dianggap sebagai bagian dari keluarga TS sendiri.

“Pelaku itu ngontrak di sini udah lama juga dan udah saya anggap saudara sendiri, bukan siapa-siapa lagi, tapi ternyata begini kelakuannya,” ujar TS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com