Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Mengaku Kerap Adaptasi Sistem dan Proyek Pembangunan Negara Lain

Kompas.com - 11/10/2022, 06:14 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banyak program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mencontoh sistem di negara lain, bahkan Pemprov DKI berkolaborasi dengan negara-negara lain.

Ia menyebutkan, selama lima tahun kepemimpinannya di Jakarta, sistem-sistem yang dicontoh dari negara lain tersebut kemudian diadaptasi untuk disesuaikan di Jakarta.

"Bukan diadopsi, tapi diadaptasi. Kalau diadopsi itu kan kami terapkan, kalau diadaptasi itu artinya kita lihat masalah kita, apa yang kita bisa, kita pakai. Kalau yang tidak bisa, ya enggak dipakai. Jadi tidak copy paste," kata Anies di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (10/10/2022) malam.

Baca juga: Anies Sebut Banyak Negara Ikut Andil Bangun Jakarta: Kerja Sama Itu Nyata, Bukan Seremonial

Anies menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempelajari sistem di negara lain, kemudian menyesuaikannya dengan keadaan yang ada di Jakarta.

"Cara tekniknya tiap negara, tiap kota, berbeda. Ketika kami kolaborasi dengan kota-kota lain, kami belajar bagaimana mereka mengerjakannya," jelas dia.


Kendati tidak menerapkan seluruh sistem di luar negeri, Anies menyebut pihaknya tetap belajar dari kota yang memiliki situasi dan kondisi seperti Jakarta, seperti faktor iklim.

"Seperti program-program terkait pembangunan trotoar, kami dikirim ke Hongkong, kirim ke Singapura. Kenapa ke sana? karena kami belajar dari kota yang iklimnya sama, tantangannya mirip. Dan pada masa pandemi (Covid-19), kemarin kita antarkota seluruh dunia saling belajar," tutur Anies.

Baca juga: Anies Ungkap Proyek Hasil Kolaborasi dengan Negara Lain, Transportasi Umum hingga Pengelolaan Air

Di sisi lain, meski kerap mengadaptasi berbagai ide dari luar negeri, Anies menegaskan bahwa kiblat pembangunan di Jakarta tetaplah Kota Jakarta itu sendiri, bukan kota lain.

"Kiblatnya Jakarta sendiri. karena membangun kota itu seperti membuat baju untuk badan kita. Tidak bisa pakai ukuran S, M, L saja, tapi diukur untuk badan kita, disesuaikan dengan badan kita. Sama seperti kota, setiap kota pasti punya keunikannya. Jakarta juga begitu," pungkas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com