"Kami dapat info ketinggian air di Katulampa naik dari jam 20.00 WIB, langsung membagikan beritanya melalui WhatsApp grup warga," kata Saiful di lokasi banjir, Senin.
Baca juga: Target Meleset, Wagub Riza Akui Banjir Jakarta Ada yang Tak Surut Dalam 6 Jam
Ketika air kiriman sudah naik pun, warga sudah siap siaga dengan perahu milik RW untuk proses evakuasi.
Para warga yang hendak bekerja dan bersekolah akan ditolong dengan naik perahu dan diantar hingga ke tempat yang lebih tinggi.
"Jadi, sudah dipersiapkan semuanya. Siapa yang dievakuasi, siapa yang mengevakuasi. Setiap satu jam sekali, kami mobile (berkeliling) memastikan apakah ada yang butuh keperluan atau yang lain," tutur Saiful.
Di Pejaten, Jakarta Selatan, kondisi banjir pun tidak jauh berbeda.
Air kali yang tiba-tiba meluap membuat warga tidak dapat melakukan apa-apa. Kondisi seperti itu seakan membuat warga Pejaten sudah "bersahabat" dengan banjir.
Seorang warga bernama Vany bahkan tetap memilih berdagang sayur kala banjir menerjang tempat tinggalnya.
"Cuma kasur yang saya bawa ke atas. Habis itu saya dagang sayur. Kalau saya jam 12.00 malam kan dagang sayur, selesai jam 06.00 pagi," ucap Vani.
Baca juga: Ketika Warga Sudah Bersahabat dengan Banjir, Tetap Dagang Sayur meski Tahu Rumah Akan Terendam
Menurut Vani, ini merupakan banjir kesekian kali sejak dua bulan terakhir, tepatnya sejak pertengahan Agustus 2022.
Vani mengaku bahwa banjir yang terjadi kali ini adalah salah satu banjir terburuk yang pernah ia alami.
"Kalau sebelum-sebelumnya tidak parah. Cuma baru hari ini yang parah, di dalam rumah saja sudah tinggi, gimana di depan rumah," kata Vani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.