Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Banjir Jakarta, Aksi Heroik Damkar Selamatkan Bayi hingga Solidaritas Warga Evakuasi Sesama...

Kompas.com - 11/10/2022, 06:44 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda beberapa wilayah di DKI Jakarta akibat luapan Kali Ciliwung pada Senin (10/10/2022) menyimpan banyak peristiwa menarik.

Ada momen di mana warga Bidara Cina saling bertukar informasi melalui pesan singkat WhatsApp hingga momen dramatis petugas damkar menerjang banjir untuk mengevakuasi bayi.

Berikut peristiwa menarik yang terjadi selama banjir di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta:

Evakuasi bayi yang terjebak banjir

Tak hanya petugas dari BPBD dan PPSU, petugas pemadam kebakaran pun ikut ambil bagian dalam proses evakuasi para warga.

Di Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, petugas damkar berhasil mengevakuasi bayi yang ikut terdampak banjir.

Proses evakuasi bayi itu berjalan dramatis. Salah seorang petugas damkar terlebih dahulu menerjang air setinggi 1,5 meter untuk mengevakuasi bayi yang terjebak di dalam rumah.

Baca juga: Berbagai Kisah Heroik Damkar Selamatkan Bayi dari Banjir, Ada yang Sudah Terjebak Selama 7 Jam

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman menuturkan, bayi itu dievakuasi usai orangtua sang bayi meminta bayinya dievakuasi dan dibawa ke tempat yang lebih tinggi.

"Kalau di Bidara Cina itu permintaan dari warga, mungkin karena surutnya air cukup lama, sehingga yang tadinya mereka bertahan di dalam rumah, semakin lama semakin dingin," ucap Gatot.


Setelah menghitung segala kemungkinkan yang bisa saja terjadi, petugas damkar akhirnya melakukan proses evakuasi.

Baca juga: Saat Damkar DKI Evakuasi Bayi dari Banjir di Bidara Cina

Mereka dengan sigap menerjang banjir dan langsung mengevakuasi bayi tersebut tanpa bantuan perahu karet.

Segala medan dan area evakuasi yang tidak terlalu jauh menjadi alasan evakuasi dilakukan tanpa bantuan perahu karet.

"Tidak menggunakan perahu karet karena lokasi evakuasi tidak terlalu jauh, tetapi ketinggian air cukup tinggi, yaitu 1,5 meter. Setelah berhasil mencapai tempat bayi berada, selanjutnya kami bawa ke lokasi yang lebih aman dengan digendong oleh personel," ucap Gatot.

Warga saling bertukar informasi banjir dan evakuasi sesama

Warga di Jalan Merah Delima, Bidara Cina, punya cara tersendiri untuk menyebarkan informasi banjir kiriman di lingkungan mereka.

Malam hari sebelum banjir tiba, warga sudah sigap saling mengirim pesan berisi informasi terkait banjir kiriman melalui aplikasi WhatsApp.

Ketua RT 012 RW 011 Bidara Cina Saiful Bahri mengatakan, informasi ketinggian air sudah disebarkan sejak pukul 20.00 WIB.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com