Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Tak Jelas Warga Gusuran Kawasan JIS dan Hilangnya Harapan Relokasi

Kompas.com - 12/10/2022, 16:21 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) membongkar bedeng di sekitar rel kereta api kawasan Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Selasa (11/10/2022).

Didampingi unsur Tiga Pilar Jakarta Utara, mereka membongkar rumah bedeng di sepanjang rel kereta di kawasan tersebut.

Pembongkaran dilakukan terhadap 254 bedeng, yang selama ini dijadikan sebagai tempat tinggal maupun usaha bagi warga.

Kendati demikian, nasib warga yang pernah tinggal di sana belum jelas. Sejumlah eks penghuni bedeng mengaku bingung harus pergi ke mana. Tak sedikit yang masih bertahan di sekitar rumah yang telah dibongkar.

Baca juga: Saat Bangunan Liar di Dekat JIS Dibongkar, Warga Protes Cuma Dapat Ganti Rugi Rp 2 Juta...

Dilimpahkan kepada Pj Gubernur

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, relokasi warga yang rumahnya digusur di dekat JIS menjadi kewenangan penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Hal ini karena Gubernur Anies Baswedan dan Riza akan purnatugas pada 16 Oktober mendatang.

Setelah keduanya lengser, Jakarta akan dipimpin Pj Gubernur sampai ada gubernur definitif yang terpilih pada Pilkada DKI 2024 mendatang.

Maka, kata Riza, semua kewenangan saat ini otomatis akan berpindah ke Heru Budi Hartono, yang telah ditetapkan sebagai PJ Gubernur.

"Bukan berarti diserahkan, semua kewenangan itu kan berpindah ya, Pak Anies (Gubernur DKI) berhenti, kewenangannya berpindah, kewenangan ada di Pj Gubernur," kata Riza di Balai Kota DKI, Selasa (11/10/2022).

Riza menuturkan bahwa Heru akan mengetahui langkah-langkah atau prosedur relokasi korban yang tergusur.

"Setiap pemimpin punya cara masing-masing dalam rangka membangun Kota Jakarta. Pendekatannya kita serahkan ke beliau (Heru)," kata Riza.

Baca juga: Wagub Sebut Pemprov DKI Tak Akan Relokasi Warga Gusuran Dekat JIS

Janji Tak Pasti Bakal Direlokasi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022) sore.KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022) sore.

Warga Kampung Bayam dan Warga Kampung Bambu yang bangunannya digusur di dekat Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, dijanjikan bakal direlokasi.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, warga yang direlokasi merupakan warga yang berhak. Namun, tidak dijelaskan kriteria warga yang berhak itu seperti apa.

"Tentu bagi warga (yang digusur) yang mempunyai hak akan dialokasikan (relokasi)," ujat Riza, Selasa (11/10/2022).

Pemprov DKI Jakarta, kata Riza, masih hendak mencarikan tempat sebagai tujuan relokasi warga dua kampung tersebut.

Saat ditanya apakah mereka bakal direlokasi ke Kampung Susun Bayam, Riza menyebut bahwa kampung susun itu masih dalam tahap pembangunan.

"Ya, nanti akan dicarikan (tujuan relokasi). Kan di Kampung (Susun) Bayam bertahap bangunnya," ucap politisi Gerindra itu.

Baca juga: Bangunan Liar di Dekat JIS Dibongkar, Warga: Enggak Tahu Mau ke Mana, Pusing

Putar Haluan Pemprov DKI

Janji relokasi oleh Pemprov DKI Jakarta terhadap warga Kampung Bayam dan warga Kampung Bambu yang bangunannya digusur semakin samar.

Riza baru-baru ini meralat pernyataan sebelumnya terkait relokasi warga yang bangunan semipermanen atau bedengnya digusur PT KAI. Menurut Riza, jajarannya tak akan merelokasi warga yang digusur.

"Bukan direlokasi. Prinsipnya, Pemprov memberi perhatian bagi seluruh warga yang ada di Jakarta, termasuk warga-warga yang di permukiman padat, kumuh," kata Riza, Selasa (12/10/2022).

"Dan juga warga-warga yang kena program normalisasi, naturalisasi, kami akan carikan tempat yang terbaik. Tentu ada syarat dan mekanisme yang harus dipenuhi (warga terdampak)," sambung dia.

Saat ditanya apa syarat khusus yang diperlukan warga tergusur untuk mendapatkan perhatian Pemprov DKI, Riza justru berujar bahwa penertiban itu bukan dilakukan oleh Pemprov DKI, melainkan PT KAI.
Ia meyakini bahwa BUMN itu memiliki solusi dan tak asal menertibkan.

"Tentu punya solusi, program-program terhadap warga yang ditertibkan, apakah ada (uang) kerohiman, bantuan, atau dicari solusi penggantinya, nanti kami koordinasikan (dengan PT KAI)," tutur Riza.

Baca juga: Warga di Dekat JIS yang Digusur Keluhkan Uang Ganti Rugi: Tak Sesuai Janji

Warga Kebingungan

Usai bedeng miliknya dirobohkan, seorang warga bernama Irma (34) mengaku bingung harus pergi ke mana. Dia bersama suami serta dua anaknya masih bertahan di sekitar rumah yang telah dibongkar.

Irma yang sudah menempati kawasan Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, selama 13 tahun itu kebingungan mencari tempat tinggal selanjutnya.

"Enggak tahu ke mana ini, pusing. Anak saya dua sekolah semua," ujar Irma saat ditemui di lokasi pembongkaran, Selasa.

Setelah bedeng dihancurkan, warga mendapat kompensasi dari pemerintah sebesar Rp 2 juta. Kendati begitu, kata Irma, uang tersebut tak cukup untuk mencari rumah kontrakan.

"Aduh bukan cukup itu, anak dua sekolah semua, sama buat ngontrak, buat yang lain juga sudah habis," kata dia.

(Penulis: Muhammad Naufal, Zintan Prihatini | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com