JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama menyarankan orangtua untuk segera membawa anaknya ke puskesmas ketika sang buah hati mengalami gejala umum gagal ginjal akut.
Ngabila berujar, gejala umum penyakit misterius ini antara lain mual, muntah, demam, batuk, pilek, serta diare. Jika tidak kunjung ada perubahan, akan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan darah perlu dilakukan.
“Nanti dokternya yang memutuskan akan dirujuk kerumah sakit,” kata Ngabila dalam siaran langsung di akun Instagram @dinkesdki, Senin (18/10/2022).
Ngabila menambahkan sebagai langkah awal penurun demam, orantua bisa memberikan obat penurun panas yang tersedia di rumah, tentunya sesuai dengan dosis yang sudah dianjurkan dokter serta memerhatikan masa kedaluwarsanya.
Baca juga: Dinkes DKI Ungkap Dugaan Penyebab Gagal Ginjal Akut pada 49 Anak di Jakarta
Dalam kesempatan yang sama, Ngabila juga mengingatkan dalam penggunaan obat harus rasional dan tidak berlebihan. Karena mengonsumsi obat-obatan bisa mempengaruhi fungsi ginjal pada manusia.
“Memang fungsi ginjal ini sebagai penyaring. Semua hasil metabolisme nanti dibuangnya di ginjal, termasuk obat-obatan yang kita konsumsi,” jelasnya.
“Jadi, kalau misalnya demamnya masih di atas 38, ya kita cukup khawatir. Kalau misal kondisi masih di 37.5 atau 38 lah masih bisa dikompres air hangat. Jadi, harus punya alat thermometer yang masih berfungsi,” imbuhnya.
Sementara itu, pemerintah bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tengah mengupayakan penyelidikan terkait penyebab kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.
Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak?
Sejauh ini, mereka sudah mengantongi beberapa hipotesis penyebabnya, yakni adanya pencetus dari infeksi.
“Infeksi itu ada virus murni, bakteri murni, bisa virus dengan bakteri, bisa bakteri dengan jamur, bisa campur. Itu yang kita temukan di kasus-kasus tersebut,” jelasnya.
Sebagai informasi, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 40% dari 49 kasus gagal ginjal akut pada anak misterius pada anak, hingga Selasa (18/10/2022). Kasus tersebut merupakan akumulasi kasus dari Januari-Oktober 2022.
"Di Jakarta saat ini sudah ada 49 kasus (gagal ginjal akut misterius pada anak) per pagi ini, akumulasi dari Januari 2022," kata Ngabila.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.