JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan bahwa tren kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Ibu Kota mulai meningkat pada Agustus 2022.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti berujar, tren peningkatan ini belum tentu valid 100 persen. Sebab, informasi berkait gangguan ginjal akut pada awal 2022 tergolong masih sedikit.
"Mungkin ini belum tentu tepat 100 persen karena sensitivitas dari Januari (2022) kan belum ada informasi apa-apa," ujar Widyastuti di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: 71 Anak di Jakarta Terserang Gangguan Ginjal Akut, 40 di Antaranya Meninggal
Ia menuturkan, terdapat dua kasus gangguan ginjal akut pada Januari 2022, nol kasus pada Februari, satu kasus pada Maret, tiga kasus pada April, nol kasus pada Mei.
Kemudian, dua kasus pada Juni, satu kasus pada Juli, 10 kasus pada Agustus, 21 kasus pada September, dan 31 kasus pada Oktober.
Menurut Widyastuti, peningkatan kasus ini terjadi karena ada lebih banyak informasi memadai tentang gangguan ginjal akut belakangan ini.
"Kenapa kok meningkat? Karena memang infonya sudah lebih lengkap, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah mengeluarkan edaran, Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran," tutur dia.
Baca juga: Ada 2 Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius di Jakpus, 1 Balita Dirawat, 1 Orang Sembuh
Selain itu, peningkatan juga terjadi karena sudah banyak RS yang melaporkan pernah atau sedang merawat pasien gangguan ginjal akut.
"Kami sosialisasi sehingga RS yang sempat merawat dan sedang merawat melaporkan kepada kami," ucap Widyastuti.
Diberitakan sebelumnya, tercatat ada 71 anak di Ibu Kota terjangkit gangguan ginjal akut sejak Januari 2022 hingga Rabu kemarin.
Dari 71 orang itu, sebanyak 40 anak di antaranya meninggal dunia.
Sebanyak 85 persen dari total kasus atau setara dengan 60 kasus merupakan anak bawah lima tahun (balita).
Kemudian, sebanyak 15 persen atau setara dengan 11 kasus merupakan anak berusia 5-18 tahun.
Ia menambahkan, masih ada 16 penderita gangguan ginjal akut yang masih dirawat.
Dalam kesempatan itu, Widyastuti menyebutkan bahwa Dinkes DKI tengah menyisir seluruh RS di Ibu Kota.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kasus gangguan ginjal akut telah dilaporkan ke Dinkes DKI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.