Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2022, 11:02 WIB
Ihsanuddin

Editor

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Christian Rudolf Tobing menarik perhatian usai beredarnya video rekaman CCTV yang memperlihatkan dirinya tersenyum ketika membawa troli berisi jasad korban (AYR).

Dalam video itu, Rudolf tersenyum kepada orang yang ditemuinya di lift apartemen.

Guru besar kriminologi Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala berpendapat, senyuman pembunuh bertroli itu merupakan salah satu cara untuk menutupi ketakutan dan ketegangannya.

“Saya melihat bahwa senyumannya tidak harus begitu, tapi kita juga bicara mengenai tarikan-tarikan otot wajah. Saya menduga bahwa tarikan otot dan gerakan badannya, itu sebenarnya mencerminkan ketegangan dia,” kata Adrianus dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, yang dikutip Senin (24/10/2022).

“Dia pura-pura rileks dan santai sehingga tidak menimbulkan kecurigaan,” sambungnya.

Baca juga: Tersenyum Usai Bunuh Rekannya, Kejiwaan Rudolf Tobing Bakal Diperiksa Hari Ini

Adrianus menjelaskan bahwa hal itu biasa dilakukan oleh pelaku dalam pembunuhan pertamanya.

Pelaku akan mencoba menutupi ketegangan dan ketakutannya dengan tersenyum dan menyapa saat ada orang lain yang melihatnya.

Lantas, apakah pelaku bisa dianggap psikopat karena tersenyum usai membunuh seseorang?

Adrianus menjelaskan bahwa tidak mudah untuk mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian psikopatik.

“Ada cukup banyak elemen perilaku untuk bisa mengatakan bahwa seseorang psikopat atau sosiopat, tidak sekadar senyum,” jelasnya.

Baca juga: Rudolf Rencanakan Pembunuhan Sadis terhadap Rekannya, Pakar Hukum Tak Yakin Pelaku Alami Gangguan Jiwa

Namun pada dasarnya, kata Adrianus, seseorang yang memiliki kepribadian psikopat memiliki respons yang berbeda dari kebanyakan orang.

Misalnya, ketika menghadiri pemakaman, biasanya seseorang akan bersedih, sementara seorang psikopat akan tertawa.

Terlepas dari apakah pelaku pembunuhan bertroli psikopat atau tidak, Adrianus menegaskan bahwa seseorang yang memiliki kepribadian psikopatik tidak dapat bebas dari tanggung jawab hukum.

“Dia tetap liable (bertanggung jawab) sehingga kemudian bisa dipidana seperti halnya orang normal lainnya,” tegas Adrianus.

Baca juga: Bujuk Rayu Rudolf Tobing Sebelum Bunuh Korbannya: Bikin Konten Prank Penculikan Pakai Sponsor Kalung Kesehatan

Dia juga menegaskan bahwa kepribadian psikopatik bukanlah sesuatu yang bisa meringankan hukumannya, ataupun disembuhkan.

“Hanya saja nanti yang berbeda di putusan pidananya, apakah sekadar dimasukkan ke lapas saja atau setelah di lapas kemudian direhab di rumah sakit jiwa, itu tentu terserah hakim,” jelas Adrianus.

“Satu hal lagi, psikopatik itu bukan suatu hal yang bisa direhab atau disembuhkan, karena itu bukan penyakit, itu adalah kepribadian,” pungkasnya.

Rudolf membunuh AYR di unit apartemen wilayah Jakarta Pusat lalu membuang jasad korban ke Jalan Inspeksi Kalimalang, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi pada Senin (17/10/2022).

Rudolf diduga membunuh AYR (36) dilatarbelakangi sakit hati pelaku terhadap korban. Belakangan diketahui Rudolf tak hanya mengincar AYR, tetapi juga dua rekan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pengelola GBK Datangi Hotel Sultan, Pasang Spanduk 'Tanah Aset Negara'

Pengelola GBK Datangi Hotel Sultan, Pasang Spanduk "Tanah Aset Negara"

Megapolitan
Remaja Tewas Usai Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung, Sempat Dikira Barang Jatuh

Remaja Tewas Usai Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung, Sempat Dikira Barang Jatuh

Megapolitan
Pemprov DKI Klaim Kebocoran Tanggul Pantai di Muara Baru Tak Ganggu Aktivitas Warga

Pemprov DKI Klaim Kebocoran Tanggul Pantai di Muara Baru Tak Ganggu Aktivitas Warga

Megapolitan
255 KK di Kabupaten Bekasi Masih Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang

255 KK di Kabupaten Bekasi Masih Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang

Megapolitan
Tim SAR Temukan Jasad Pria yang Menceburkan Diri ke Kali Cengkareng Drain

Tim SAR Temukan Jasad Pria yang Menceburkan Diri ke Kali Cengkareng Drain

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Perbaiki Tanggul Pantai yang Bocor di Muara Baru

Pemprov DKI Bakal Perbaiki Tanggul Pantai yang Bocor di Muara Baru

Megapolitan
Kemarau Panjang, Pemkot Depok Salurkan 9.000 Liter Air Bersih Per Hari

Kemarau Panjang, Pemkot Depok Salurkan 9.000 Liter Air Bersih Per Hari

Megapolitan
Permukiman di Jakarta yang Krisis Air karena Tak Ada Jaringan Perpipaan Bakal Dibangun Reservoir Komunal

Permukiman di Jakarta yang Krisis Air karena Tak Ada Jaringan Perpipaan Bakal Dibangun Reservoir Komunal

Megapolitan
Mobil Rental yang Dibawa Kabur Si Kembar Rihana-Rihani Sudah 3 Kali Pindah Tangan

Mobil Rental yang Dibawa Kabur Si Kembar Rihana-Rihani Sudah 3 Kali Pindah Tangan

Megapolitan
Polisi Limpahkan Berkas Perkara Pengeroyokan Pedagang Pasar Kutabumi ke Kejaksaan

Polisi Limpahkan Berkas Perkara Pengeroyokan Pedagang Pasar Kutabumi ke Kejaksaan

Megapolitan
Kondisi Kejiwaan Penusuk Wanita di Dekat Mal Central Park Masih Diobservasi, Polisi Tunggu Hasilnya

Kondisi Kejiwaan Penusuk Wanita di Dekat Mal Central Park Masih Diobservasi, Polisi Tunggu Hasilnya

Megapolitan
Atasi Krisis Air Bersih, Heru Budi Resmikan Reservoir Komunal di Pluit

Atasi Krisis Air Bersih, Heru Budi Resmikan Reservoir Komunal di Pluit

Megapolitan
3 Fakta Baru Kasus Siswi SD Bunuh Diri di Jaksel: Korban Gunakan Meja Saat Lompat dari Lantai 4

3 Fakta Baru Kasus Siswi SD Bunuh Diri di Jaksel: Korban Gunakan Meja Saat Lompat dari Lantai 4

Megapolitan
Kronologi Rombongan Pengantar Jenazah Pukul Sopir Truk Trailer di Cilincing yang Berujung Damai

Kronologi Rombongan Pengantar Jenazah Pukul Sopir Truk Trailer di Cilincing yang Berujung Damai

Megapolitan
Tulisan Tangan Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim Dinilai Tak Lazim, Pakar: Teks Suram, tapi Gambarnya Tersenyum

Tulisan Tangan Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim Dinilai Tak Lazim, Pakar: Teks Suram, tapi Gambarnya Tersenyum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com