Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Budi Karya Minta Pj Gubernur Heru Perbanyak SPKLU di Jakarta

Kompas.com - 24/10/2022, 15:25 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memperbanyak stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Ibu Kota.

Budi mulanya mengatakan, kendaraan berbasis listrik menguntungkan sang pengguna. Menurut dia, setidaknya ada tiga keuntungan bagi pengguna kendaraan berbasis listrik.

"Keuntungan yang banyak sekali. Satu, tentu keuntungan bagi pengendara tinggi, yang kedua irit bahan bakar, dan yang ketiga (tidak mencemari) lingkungan," kata Budi usai bertemu dengan Heru di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Pj Gubernur Heru Temui Menhub Budi Karya, Bahas Park and Ride hingga MRT Jakarta

Berdasarkan hal ini, ia meminta Heru menambah SPKLU di Ibu Kota. Selain SPKLU, imbuh Budi, Heru juga bisa menambah lokasi penukaran baterai kendaraan berbasis listrik.

Hal ini dilakukan untuk mendorong perusahaan angkutan umum roda dua agar menggunakan kendaraan berbasis listrik.

"Nah, oleh karenanya, saya minta kiranya Pak Gubernur menambah banyak charging system di banyak tempat, bahkan pertukaran baterai," tutur Budi.

"Apa lagi ada rencana dari pemerintah untuk memberikan subsidi, mungkin tahun depan. Sehingga perjumpaan eco green itu makin cepat dan kalau itu terjadi makin cepat, maka ini menjadi suatu hal yang sangat efisien," imbuh dia.

Baca juga: Menhub: Jepang, Inggris, dan Korea Selatan Setuju Jadi Investor Proyek MRT

Menjawab itu, Heru mengatakan akan membahas penambahan SPKLU. Menurut Heru, salah satu pilihan tempat pembangunan SPKLU adalah gedung instansi pemerintahan.

"Penambahan SPKLU, ya, charging-charging, itu mungkin di tempat (kantor) pemerintah daerah," kata Heru.

Heru mengatakan akan berkomunikasi secara intensif dengan Budi Karya dan jajarannya untuk membahas hal-hal tersebut lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com