Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pakai Obat Sirup, Sejumlah Orangtua Gunakan Cara Alternatif untuk Obati Anak Saat Sakit

Kompas.com - 24/10/2022, 16:41 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak kian bertambah. Di Jakarta tercatat ada 86 kasus sepanjang tahun 2022.

Hal ini membuat ibu-ibu resah. Mereka memilih menggunakan cara alternatif sebagai pertolongan pertama saat anak sakit, daripada mengonsumsi obat sirup.

Terlebih, pemerintah telah melarang sementara konsumsi obat sirup karena diduga memicu penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak.

Yayah (38), warga Sunter Jaya, Jakarta Utara, mengaku telah menggunakan cara tradisional untuk mengobati sang anak yang berusia lima tahun saat sakit.

"Kalau lagi demam, pakai daun saga (dihaluskan) sama madu atau bawang merah (dihaluskan), sama minyak kelapa. Kalau batuk, suka pakai kencur sama madu," kata Yayah kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Obat Sirup Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut, Orangtua Ini Mulai Tak Percaya Dokter

Yayah mengaku sempat memberikan obat sirup ketika demam atau batuk yang dialami sang anak tak kunjung sembuh.

Namun, ia bersyukur obat yang diberikan kepada anaknya tidak termasuk obat yang dilarang beredar oleh BPOM.

"Ada (obat sirup), cuma jarang digunakan. Tapi alhamdulillah obat yang digunakan enggak masuk dalam obat yang dilarang," ujar dia.


Cara alternatif juga dipakai oleh Sutini (50), warga Sunter Jaya, untuk mengobati anak yang sakit tanpa obat sirup.

Baca juga: Obat Sirup Disetop Sementara, Jangan Beri Obat Tanpa Resep ke Balita yang Sakit

Sutini mengatakan, beberapa hari terakhir ini putrinya yang berusia empat tahun mengalami demam dan batuk.

Tini pun menggunakan parutan bawang merah dan minyak telon untuk menurunkan demam sang anak. Caranya, campuran minyak telon dan bawang mereah dibalurkan ke tubuh putrinya.

Setelah itu, Tini meminta anaknya tidur.

"Biasanya habis bangun tidur udah mendingan. Kalau masih panas, saya kompres," ujar Tini.

Baca juga: Kemenkes: Obat Sirup yang Sudah Dinyatakan BPOM Aman Boleh Dikonsumsi Lagi

Sementara itu, Merry, ibu rumah tangga asal Pulogadung, Jakarta Utara, juga mengaku resah ketika ada larangan peredaran obat sirup.

Sebab, Merry pernah menggunakan beberapa obat sirup yang ditarik peredarannya untuk mengobati sang anak yang sakit.

Halaman:


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com