Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Soliha di Pusara Azqira

Kompas.com - 26/10/2022, 10:55 WIB
Ihsanuddin

Editor

”Alhamdulillah penanganannya bagus. Saat itu, dapat perawatan intensif di ruang rawat inap,” kenang Soliha.

Selama di RS, Azqira masih muntah dan sejak Sabtu sampai Senin (10/10/2022), belum buang air kecil.

Hasil pengecekan dokter, Azqira dinyatakan gangguan ginjal akut stadium 3 dan langsung dibawa ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

”Di PICU, anak saya seharian tidak mau makan, kondisi melemah, ingatannya berkurang dan respons lama. Dokter lalu melakukan perawatan dan pengecekan, hasilnya anak saya stadium 6. Dari stadium 3 ke 6,” kata Soliha.

Baca juga: Informasi Seputar Gagal Ginjal Akut: Gejala Umum, Obat Penawar, hingga RS Rujukan

Dalam rekaman video di telepon selulernya, Soliha menunjukkan, meski kondisi sadar, Azqira tidak lagi merespons panggilan ibunya. Selasa (11/10/2022) siang Azqira dirujuk ke RSCM dan masuk ruang PICU.

”Di sana anak saya juga dapat penanganan yang baik. Anak saya sempat dibiopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium),” tutur Soliha.

Namun, kondisi Azqira terus memburuk.

Setelah cuci darah kondisi Azqira belum juga membaik. Dari hasil pemeriksaan, selain otak, Azqira mengalami kerusakan hati, paru-paru, jantung, dan pankreas.

”Minggu pukul 08.20 anak saya dipanggil Yang Maha Kuasa. Rasanya begitu cepat keadaannya memburuk. Saya masih bertanya-tanya kenapa. Bingung, anak saya bisa sakit seperti ini. Kenapa bisa gagal ginjal akut, apa penyebabnya. Sampai saat ini saya tidak tahu,” kata Soliha menahan tangis.

Obat sirup

Kebingungan itu mendorong Soliha bertanya kepada dokter. Namun, ia belum menemukan jawabannya karena masih akan diteliti.

Ia pun sudah menyerahkan obat sirup yang pernah diberikan kepada anaknya.

”Saya menjaga pola makan dan kesehatan anak. Saya tidak berpikir sampai ke situ (obat) yang menyebabkannya,” lanjutnya.

Obat sirup pereda panas dan pilek yang diberikan kepada Azqira merupakan obat yang sama dan selalu digunakan Soliha kepada ketiga kakak mendiang.

”Anak pertama saya berumur 18 tahun, kedua berumur 14 tahun, ketiga 9,5 tahun. Mereka dulu saat kecil dan sakit minum obat yang sama dengan adiknya ini. Saya enggak tahu kenapa adiknya yang kena,” ujarnya.

Baca juga: Angin Segar untuk Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius, Obat Penawar Segera Tiba di Jakarta

Berdasarkan data nasional, angka penderita gangguan ginjal akut anak mencapai 255 kasus dengan 143 kasus anak meninggal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com