Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Meninggal di Cilincing Sempat Minum Obat Sirup Sebelum Didiagnosis Gagal Ginjal Akut

Kompas.com - 26/10/2022, 22:08 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasan Basri (38), ayah dari pasien yang meninggal dunia karena gagal ginjal akut misterius mengatakan putrinya sempat minum obat sirup.

Anak perempuannya yang bernama Fatimah Az Zahra (6), mulanya mengalami demam pada 20 September 2022.

Fatimah sempat diberikan obat penurun demam yang dibeli di warung, tetapi kondisinya tak kunjung membaik.

Baca juga: 2 Anak di Cilincing Meninggal Usai Idap Gagal Ginjal Akut Misterius

Hasan akhirnya membawa putrinya ke klinik. Dokter kemudian meresepkan tiga jenis obat sirup untuk mengatasi sakit.

Akan tetapi, Hasan tak mengingat merek obat sirup yang dikonsumsi anaknya karena sudah dibuang.

"Kami bawa ke klinik Dompet Dhuafa, terus dikasih obat. Obatnya seperti biasa, kalau anak kecil kan sirup cair, ada tiga macam kalau enggak salah," ungkap Hasan saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (26/10/2022).

Berdasarkan penuturannya, sang buah hati tak menunjukkan gejala yang mengindikasikan gagal ginjal akut. Dia bahkan aktif bermain sehari sebelum jatuh sakit.

Baca juga: Sempat Didiagnosis Usus Buntu, Anak di Cilincing Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

“Enggak ada gejala sebelumnya normal sehat. Hari Senin itu dia malah main seperti biasa, hari Selasa (tubuhnya) panas itu saja,” papar Hasan.

Hasan kembali membawa anaknya berobat ke dokter praktik umum yang berdekatan dengan rumah karena kondisinya tak juga pulih usai tiga hari mengonsumsi obat sirup. 

Bahkan, setelah berobat dari dokter praktik umum itu pun kesehatan Fatimah terus menurun.

"Setelah tiga hari minum obat enggak ada perkembangan, malah timbul muntah. Jadi dia tiap kali makan minum itu muntah, selama sakit muntah terus," ucap dia. 

Baca juga: Balita di Sawah Besar Meninggal Diduga Gagal Ginjal, Dianggap Telat Dapat Penanganan Medis

Tak menunggu waktu lebih lama, Hasan dan istrinya, Novita (35) membawa anak mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilincing guna menjalani perawatan sekitar tanggal 27 September 2022.

"Setelah satu minggu, Selasa depannya (27 September) kami bawa ke RSUD Cilincing. Di RSUD Cilincing masuk UGD rawat inap, cuma waktu itu dugaannya usus buntu," terang dia.

Usai didiagnosis usus buntu, pihak rumah sakit menyarankan untuk operasi. Setelah menjalani prosedur operasi, Fatimah dinyatakan menderita gagal ginjal akut.

Baca juga: RSUD Sawah Besar Periksa Obat yang Dikonsumsi Balita hingga Meninggal karena Diduga Gagal Ginjal

Menurut Hasan, dokter yang menangani berkata bahwa Fatimah memiliki masalah infeksi saluran kencing, yang mana tak bisa mengeluarkan urine sehingga langsung dirawat secara intensif di ruang ICU.

"Di ruang ICU itu hari Sabtunya, (1 Oktober 2022) siang dia udah enggak sadar, kesadarannya semakin memburuk sampai dia hilang kesadaran hingga siang," sebut dia.

Dari RSUD Cilincing, Fatimah pun dirujuk ke RSUD Pasar Rebo.

Baca juga: Segera Bawa Anak ke Faskes jika Alami Gejala Gagal Ginjal Akut Ini

 

Namun, pada 3 Oktober 2022 dia dinyatakan meninggal dunia karena gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya.

“Di RSUD Pasar Rebo langsung dicek dan langsung masuk ruang ICU anak. Sampai hari Senin itu udah enggak ada, meninggal pada hari Senin 3 Oktober 2022,” kata Hasan.

Sebagai informasi tambahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya merilis lima daftar obat sirup yang menggunakan zat pelarut tambahan seperti propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol.

Baca juga: Pemkot Tangerang Siapkan RS Khusus untuk Tangani Gagal Ginjal Akut

 

Zat ini disinyalir menjadi pemicu gangguan ginjal pada anak.

Lima obat sirup yang dinyatakan melebihi ambang batas cemaran etilen glikol, di antaranya:

1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.

Baca juga: Balita di Sawah Besar Diduga Gangguan Ginjal, Koma Setelah Minum Obat, Kemudian Meninggal

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Namun, belakangan BPOM menyampaikan bahwa obat Termorex sirup aman dikonsumsi selama diberikan sesuai takaran yang dianjurkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com