Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Siswa MTs Darussalam Pesanggrahan yang Keracunan Makanan Masih Dirawat di RS

Kompas.com - 27/10/2022, 16:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga dari 16 pelajar Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Ulujami, Jakarta Selatan, yang diduga mengalami keracunan makanan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesanggrahan.

Hal itu dikatakan Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Selatan, Yudi Dimyati saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).

"Iya masih ada 3 siswa yang kemarin dirujuk ke RSUD masih dirawat," ujar Yudi.

Baca juga: Diduga Keracunan Jajanan, 16 Pelajar MTs di Pesanggrahan Pusing hingga Muntah

Yudi mengatakan, ketiga siswa yang diduga keracunan itu sampai saat ini masih mengeluh merasakan pusing dan mual. Mereka juga sebelumnya sempat muntah-muntah.

"Iya sampai saat ini (kondisi pelajar yang dirawat) masih pusing dan mulas," ucap Yudi.

Yudi menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan uji sampel pada seluruh jajanan di sekolah untuk menyelidiki peristiwa keracunan makanan ini.

Pernyataan Yudi ini sekaligus mengklarifikasi data yang disampaikan Lurah Ulujami, Yudha Irawan saat dikonfirmasi pada Kamis, pagi.

Yudha sebelumnya mengatakan, saat ini 16 siswa yang diduga keracunan itu telah pulang ke rumah masing-masing usai dirawat du puskesmas dan RSUD.

Baca juga: Pemkot Jaksel Uji Sampel Jajanan Sekolah, Buntut 16 Siswa MTs di Pesanggrahan Keracunan

Peristiwa para pelajar mengalami pusing dan muntah-muntah itu terjadi, Rabu (26/10/2022) sore. Ada 16 pelajar yang diduga mengalami keracunan.

"Kejadian (diduga siswa keracunan) memang betul, itu (Selasa) kemarin sore. Tapi itu tidak (keracunan) massal," ujar Yudha.

Dugaan para pelajar itu mengalami keracunan karena sebelumnya mereka merasakan pusing yang berujung muntah-muntah.

Berdasarkan keterangan para siswa itu, mereka sebelumnya memakan jajanan yang dibeli dari pedagang kaki lima (PKL) di depan sekolah.

"Jadi pada saat jam istirahat, para siswa jajan di depan sekolah, kan ada tukang jajan. Jajan spaghetti. Dari situlah mereka pusing, mual dan muntah," kata Yudha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com