Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak menginvestigasi pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Palembang yang diduga mesinnya terbakar saat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu (26/10/2022).

Humas KNKT Anggo Anurogo pun mengungkapkan alasan mereka tak menginvestigasi pesawat Lion Air tersebut.

Anggo mengatakan KNKT tak menginvestigasi pesawat Lion Air itu karena peristiwa itu dikategorikan sebagai incident.

Baca juga: Detik-detik Mesin Lion Air Terbakar, “Return to Base” lalu Ganti Pesawat Menuju ke Palembang...

"Menurut keterangan Kasubkom Penerbangan berdasarkan data yang telah diperoleh, kejadian dimaksud KNKT klasifikasikan sebagai incident. Oleh karena itu KNKT tidak melakukan investigasi," kata Anggo saat dikonfirmasi, Rabu (26/10/20222) malam.

Sebelumnya, Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat Lion Air Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK, return to base (RTB) atau terbang kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Pesawat itu lepas landas sekitar pukul 17.13 WIB. Namun, baru satu menit setelah roda pesawat tak lagi mencengkeram landasan, awak pesawat tiba-tiba melaporkan adanya gangguan pada mesin.

Dikabarkan bahwa mesin pesawat tersebut terbakar karena ada gangguan teknis di pesawat itu.

"Fase mengudara berjalan normal. Pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur. Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan, jelas Danang dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Kronologi Pesawat Lion Air Harus Return to Base karena Mesin Terbakar

Pilot pesawat tersebut kemudian meminta izin untuk melaksanakan pendaratan darurat. Pendaratan darurat pun berhasil dilaksanakan tanpa ada insiden lanjutan pada sekitar pukul 17.46 WIB.

Atas insiden itu, Danang berujar, Lion Air menjalankan pelayanan dan penanganan kepada penumpang sesuai ketentuan yang berlaku yakni dengan memberangkatkan mereka menggunakan pesawat lain ke tempat tujuannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

EO yang Tipu Siswa MAN 1 Bekasi Sempat Buat Alasan Tak Masuk Akal

EO yang Tipu Siswa MAN 1 Bekasi Sempat Buat Alasan Tak Masuk Akal

Megapolitan
Beton Pembatas di Trotoar Kedubes AS Diangkut, Pejalan Kaki Leluasa Melintas

Beton Pembatas di Trotoar Kedubes AS Diangkut, Pejalan Kaki Leluasa Melintas

Megapolitan
Pria Obesitas Seberat 300 Kg Alami Infeksi di Kaki karena Tirah Baring Selama 8 Bulan

Pria Obesitas Seberat 300 Kg Alami Infeksi di Kaki karena Tirah Baring Selama 8 Bulan

Megapolitan
Kala Penggemar Bikin Jiwoo dan Sullyoon NMIXX Berurai Air Mata di Jakarta

Kala Penggemar Bikin Jiwoo dan Sullyoon NMIXX Berurai Air Mata di Jakarta

Megapolitan
PDI-P Dekati PKB, Gerindra: Prabowo dan Muhaimin Saling Percaya

PDI-P Dekati PKB, Gerindra: Prabowo dan Muhaimin Saling Percaya

Megapolitan
Soal Polisi Baru Usut Kasus Setelah Viral di Medsos, Pengamat: Kewajibannya Dimulai Sejak Adanya Laporan Masyarakat

Soal Polisi Baru Usut Kasus Setelah Viral di Medsos, Pengamat: Kewajibannya Dimulai Sejak Adanya Laporan Masyarakat

Megapolitan
Trotoar di Depan Kedubes AS Akhirnya Dibuka setelah 10 Tahun Ditutup

Trotoar di Depan Kedubes AS Akhirnya Dibuka setelah 10 Tahun Ditutup

Megapolitan
Gerindra Tak Masalah Perindo Kini Dukung Ganjar Meski Sempat Bertemu Prabowo

Gerindra Tak Masalah Perindo Kini Dukung Ganjar Meski Sempat Bertemu Prabowo

Megapolitan
Heru Budi Minta BKD Secepatnya Isi 'Kursi Kosong' di Pemprov DKI

Heru Budi Minta BKD Secepatnya Isi "Kursi Kosong" di Pemprov DKI

Megapolitan
Butuh 2 Dokter Bedah, Pasien Obesitas Berbobot 300 Kg Dirujuk ke RSCM

Butuh 2 Dokter Bedah, Pasien Obesitas Berbobot 300 Kg Dirujuk ke RSCM

Megapolitan
Kaesang: Insya Allah Saya Siap Menjadi Depok Pertama

Kaesang: Insya Allah Saya Siap Menjadi Depok Pertama

Megapolitan
Polisi Tindak Konvoi Motor di JLNT Kuningan-Tebet, 30 Kendaraan Disita

Polisi Tindak Konvoi Motor di JLNT Kuningan-Tebet, 30 Kendaraan Disita

Megapolitan
Mobil 'Pickup' Terbakar di Daan Mogot, Diduga akibat Korsleting Mesin

Mobil "Pickup" Terbakar di Daan Mogot, Diduga akibat Korsleting Mesin

Megapolitan
Siasat Jahat Mahasiswa Penipu Tiket Coldplay, Menyamar Jadi Perempuan dan Pakai Identitas Korban

Siasat Jahat Mahasiswa Penipu Tiket Coldplay, Menyamar Jadi Perempuan dan Pakai Identitas Korban

Megapolitan
Lambannya Polisi Usut Kasus Penipuan 'Preorder' iPhone Si Kembar Rihana-Rihani, Bergerak Serius Usai Kabarnya Viral

Lambannya Polisi Usut Kasus Penipuan "Preorder" iPhone Si Kembar Rihana-Rihani, Bergerak Serius Usai Kabarnya Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com