JAKARTA, KOMPAS.com - Kisruhnya penyelenggaraan festival musik "Berdendang Bergoyang" menyebabkan sejumlah penonton pingsan di venue acara.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mencatat, sebanyak 27 orang dilarikan ke rumah sakit akibat pingsan yang disebabkan over kapasitas pada hari pertama pelaksanaan acara itu, yakni Jumat (28/10/2022).
"Data korban yang tercatat oleh tim medis ada 27 orang (yang pingsan)," ujar Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Kekacauan Festival Berdendang Bergoyang: Penonton Berdesak-desakan, Pingsan, hingga Berantem
Menurut Komarudin, jumlah tersebut masih terus bertambah.
Sebab pada hari kedua penyelenggaraan festival musik itu terjadi kekisruhan yang menyebabkan dihentikannya acara saat sedang berlangsung.
"Mereka (panitia) menyampaikan yang tidak tercatat lebih dari itu kisaran 30 orang (yang pingsan)," ungkap dia.
Atas dasar tersebut, Komarudin berujar, jajarannya terus menyelidiki kisruhnya Berdendang Bergoyang dengan memeriksa panitia penyelenggara.
Komarudin mengungkapkan, hari ini jajarannya akan kembali memanggil sejumlah panitia festival musik itu.
"Hari ini direncanakan ada empat orang kami periksa, masih lingkup manajemen," kata Komarudin.
Baca juga: Rogoh Kocek Rp 10 Juta, Penonton Berdendang Bergoyang Asal Riau Kecewa Hanya Nikmati 4 Penampil
Adapun pada Senin kemarin, penyidik Polres Metro Jakarta Pusat memeriksa lima orang panitia.
Namun, Komarudin belum bisa membeberkan hasil dari pemeriksaan lima orang panitia kemarin.
Adapun dalam pemeriksaan kemarin, penyidik menanyakan jumlah tiket yang dicetak, dan jumlah kerugian penonton akibat tidak bisa ke masuk ke venue acara.
"Masih terus kami kembangkan, karena kemarin saksinya (divisi ticketing) belum bisa hadir," ucap Komarudin.
"Jadi masih ada lagi yang kami mintai keterangan hari ini," sambung dia.
Festival musik "Berdendang Bergoyang" yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, terpaksa dihentikan aparat kepolisian pada hari kedua pelaksanaannya, yakni Sabtu (29/10/2022) malam.
Komarudin mengatakan, festival musik itu diberhentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.
"Sampai (Sabtu) pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21 ribu," ujar Komarudin kepada wartawan, Minggu (30/10/2022) dini hari.
Padahal, kapasitas Istora Senayan hanya 10.000 orang.
Atas dasar tersebut, timbul penumpukan penonton di lokasi konser.
Baca juga: Kekecewaan Penonton Berdendang Bergoyang Asal Pekanbaru: Enggak Worth It Sama Sekali!
Selain itu, kondisi membahayakan juga terjadi di lokasi, yakni adanya dorong-dorongan antar penonton yang belum bisa masuk ke venue.
"Penonton dari luar pingin masuk Istora, terbentur dengan kondisi Istora yang tidak memungkinkan. Sangat-sangat tidak mungkin lagi untuk menambah jumlah penonton. Terjadi dorong-dorongan," ucap Komarudin.
Situasi semakin kacau karena pengunjung yang telanjur membeli tiket menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran tidak bisa masuk ke area festival musik.
Karena situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, dengan alasan tersebut polisi menghentikan acara Berdendang Bergoyang.
Sedianya, festival musik itu berlangsung selama tiga hari yakni mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022). Namun, polisi meminta konser di hari ketiga dihentikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.