Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Berlalu, Hasil Uji Sampel Spageti Diduga Penyebab 16 Siswa Keracunan Belum Keluar

Kompas.com - 03/11/2022, 10:12 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil uji sampel jajanan spageti pedagang kaki lima (PKL), yang diduga menjadi pemicu 16 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darussalam keracunan, belum juga keluar.

Untuk diketahui, uji sampel dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan pada Kamis (27/10/2022). Pengujian dilakukan melalui Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) untuk mengetahui kandungan jajanan.

"Hasil uji sampel makanan belum keluar," ujar Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati, Kamis (3/11/2022).

Saat ditanyakan kapan hasil uji sampel jajanan yang menjadi pemicu dugaan keracunan siswa itu keluar, Yudi mengaku tak bisa memastikan.

Baca juga: Belum Periksa Pedagang Spagetti Terkait Kasus 16 Siswa Keracunan, Polisi Tunggu Uji Sampel

"Belum ada informasi mengenai waktu, mohon maaf," kata Yudi.

Yudi mengatakan, uji sempel makanan oleh Sudinkes Jakarta Selatan tak hanya dilakukan kepada jajanan yang diduga membuat para siswa keracunan, melainkan semua makanan PKL di MTs Darussalam.

"Jadi tim kita baru pada kelapangan nih mau di ambil nih semuanya, yang di luar pagar. kita tidak bisa hanya satu-satu," kata Yudi, Kamis (27/10/2022) lalu.

Uji sempel jajanan dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Lapkesda) DKI Jakarta.

Baca juga: Teka-teki Spaghetti Diduga Pemicu Keracunan 16 Siswa MTs di Pesanggrahan

Sebelumnya, Lurah Ulujami Yudha Irawan menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/10/2022) sore. Ada 16 pelajar yang diduga mengalami keracunan.

"Kejadian (diduga siswa keracunan) memang betul, itu (Selasa) sore. Tapi itu tidak (keracunan) massal," ujar Yudha saat dihubungi, Kamis.

Yudha menjelaskan, dugaan para pelajar itu mengalami keracunan karena sebelumnya mereka merasakan pusing yang berujung muntah-muntah.

Berdasarkan keterangan para siswa itu, mereka sebelumnya memakan jajanan yang dibeli dari pedagang kaki lima (PKL) di depan sekolah.

"Jadi pada saat jam istirahat, para siswa jajan di depan sekolah, kan ada tukang jajan. Jajan spageti. Dari situlah mereka pusing, mual, dan muntah," kata Yudha.

Yudha mengatakan, para siswa yang diduga mengalami keracunan jajanan itu kemudian ditangani tenaga kesehatan dari Puskesmas Ulujami.

Untuk diketahui, Puskesmas Ulujami dengan Mts Darussalam itu hanya bersebelahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com