Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Panggung Hiburan yang Tak Berjalan Lancar hingga Dibubarkan: "Berdendang Bergoyang" hingga Temu Artis Korea

Kompas.com - 07/11/2022, 06:05 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan, perhelatan acara hiburan yang melibatkan massa dalam jumlah besar tak selalu berakhir dengan baik. Rangkaian acara yang disusun penyelenggara seolah kacau balau karena sejumlah alasan.

Terbaru, acara pertemuan antara penggemar dan idola asal Korea Selatan, Sehun EXO, harus dipersingkat lantaran kerumunan acara gratis itu dianggap terlalu kacau.

Dosen Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, pernah menuturkan fenomena kerumunan ini bukan tanpa sebab.

"Kerumunan masyarakat yang membeludak baru-baru ini dalam berbagai bentuk kegiatan adalah fenomena dahaga massa," ujar Ubedilah kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Ubedilah, kondisi masyarakat saat ini cenderung ingin mencari kegembiraan akibat tekanan hidup dan kehidupan sosial ekonomi yang berat.

Panggung hiburan, kata Ubedilah, menjadi salah satu kanal yang menghibur bagi masyarakat yang gelisah, terutama bagi mereka yang selama ini terkungkung akibat pandemi.

Baca juga: Kekacauan Festival Berdendang Bergoyang, Imbas Euforia Berlebih dan Lalainya Pengawasan

Berikut rentetan peristiwa yang melibatkan massa dalam jumlah besar, namun acara sempat tak berjalan lancar hingga dibubarkan:

Konser "Berdendang Bergoyang" di Istora Senayan

Polisi menghentikan penyelenggaraan festival musik Berdendang Bergoyang dengan alasan kelebihan kapasitas penonton dan tak lengkapnya fasilitas kesehatan di venue acara yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022). Dok. Humas Polres Metro Jakarta Pusat Polisi menghentikan penyelenggaraan festival musik Berdendang Bergoyang dengan alasan kelebihan kapasitas penonton dan tak lengkapnya fasilitas kesehatan di venue acara yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022).

Polisi menghentikan Festival Musik "Berdendang Bergoyang" hari kedua yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Tindakan itu dilakukan karena jumlah penonton yang melebihi kapasitas lokasi. Polisi khawatir penonton kehabisan napas saat berdesak-desakan di dalam kerumunan.

Pada hari pertama, sebanyak 27 orang pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit akibat over kapasitas pada hari pertama pelaksanaan festival tersebut, Jumat (28/10/2022).

Karena situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, dengan alasan tersebut polisi menghentikan acara Berdendang Bergoyang.

Sedianya, festival musik itu berlangsung selama tiga hari yakni mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022). Namun, polisi meminta konser di hari ketiga dihentikan.

Baca juga: Kasus Kisruhnya Festival Musik Berdendang Bergoyang, Penanggung Jawab dan Direktur Perusahaan Ditetapkan Tersangka

Polisi pun menetapkan dua orang tersangka setelah menemukan unsur pidana pada konser yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, ini.

Kedua tersangka tersebut tidak lain merupakan sosok yang bertanggung jawab di balik festival musik yang menampilkan aksi panggung musisi papan itu.

Konser NCT 127 di ICE BSD

Konser NCT 127 dihentikan buntut dari banyaknya penonton atau NCTzen yang pingsan selama berlangsungnya acara di ICE BSD Tangerang pada Jumat (4/11/2022)KOMPAS.com/Firda Janati Konser NCT 127 dihentikan buntut dari banyaknya penonton atau NCTzen yang pingsan selama berlangsungnya acara di ICE BSD Tangerang pada Jumat (4/11/2022)

Konser boyband asal Korea Selatan NCT 127 hari pertama yang digelar pada hari Jumat (4/11/2022) dihentikan lebih awal karena pertimbangan keselamatan.

Polisi membubarkan konser karena penonton berdesak-desakan sehingga menyebabkan beberapa penikmat Konser NCT 127 pingsan.

Konser yang berlangsung di Indonesia Convention and Exhibition atau ICE, Tangerang, itu seharusnya berlangsung pada pukul 19.00-22.00 WIB, namun harus terhenti pada pukul 21.20 WIB.

Konser hari kedua tetap diizinkan berlangsung pada Sabtu (5/11/2022) karena jumlah penonton tidak melebihi kapasitas, yakni 8.000 dari kapasitas 10.000 orang.

Baca juga: Cerita Fans Menangis karena Konser NCT 127 Dihentikan: Sedih, Kecewa, Mau Marah...

Sebagai langkah antisipasi, jumlah personel polisi yang berjaga di sekitar panggung ditambah dari 30 personel pada Jumat menjadi 80 personel pada Sabtu, seperti dilansir Kompas.id.

Temu Idola Sehun Exo di Central Park

Fans EXO, EXO-L memenuhi seluruh area Central Park Mall untuk melihat Oh Sehun yang datang ke Indonesia dalam rangka fan meeting gratis, Minggu (6/11/2022).KOMPAS.com/FIRDA JANATI Fans EXO, EXO-L memenuhi seluruh area Central Park Mall untuk melihat Oh Sehun yang datang ke Indonesia dalam rangka fan meeting gratis, Minggu (6/11/2022).

Sebuah acara temu idola atau fan meeting penyanyi Korea Selatan, Sehun EXO, yang digelar secara gratis di Central Park Mall, Jakarta Barat, pada Minggu (6/11/2022).

Penggemar pun memadati lokasi acara tersebut. Akibat fans yang membludak, acara tersebut diputuskan dilaksanakan lebih singkat dari jadwal.

"Event meet & greet dengan Sehun tetap dilaksanakan, namun waktunya dipersingkat," kata Public Relations Central Park, Nadya, saat dikonfirmasi, Minggu (6/11/2022).

Menurut Nadya, sesi acara kegiatan tersebut dipotong menjadi hanya sesi peluncuran produk Whitelab. Sehun akhirnya muncul sebentar, kurang lebih 7 menit menyapa penggemar yang hadir.

Baca juga: Fan Meeting Sehun Exo Rampung, Fansnya Tak Lepas Atribut hingga Malam

Nadya mengatakan, keputusan tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung acara maupun pengunjung mal lainnya.

"Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung Central Park Mall," jelas Nadya.

Sementara itu, kepolisian juga membantah adanya upaya pembubaran acara lantaran terlalu banyaknya pengunjung.

Konser Dewa 19 di JIS

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya enggan mengeluarkan surat rekomendasi izin penyelenggaraan konser Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS) pada 13 November 2022.

Imbasnya, konser yang akan dijejali 70.000 penonton itu terpaksa ditunda menjadi 4 Februari 2023 mendatang. Faktor keamanan menjadi pertimbangan kepolisian meminta penundaan acara tersebut.

Sebab, Polda Metro Jaya belum siap menjamin keamanan jalannya konser band ternama tersebut jika tetap digelar dalam waktu dekat, karena banyaknya jumlah penonton yang hadir.

Baca juga: Ketika Konser Dewa 19 Ditunda karena Kekhawatiran Polisi yang Berlebihan...

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, diperlukan persiapan pengamanan yang lebih matang dari pihak panitia penyelenggara terkait dengan kegiatan tersebut.

Zulpan khawatir persiapan pengamanan dari panitia penyelenggara maupun yang akan diberikan oleh kepolisian belum optimal, jika konser tidak ditunda menjadi Februari 2023.

(Penulis: Tria Sutrisna, Mita Amalia Hapsari, Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ihsanuddin, Nursita Sari, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com