Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Korban Pelecehan di KRL Kecewa Tidak Ada yang Membantu, "Aku Malah Disuruh Diam"

Kompas.com - 08/11/2022, 13:21 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa pelecehan seksual di transportasi publik kembali terjadi.

Belakangan, seorang penumpang kereta rel listrik (KRL) mengaku mengalami pelecehan seksual di dalam gerbong kereta.

Ia sempat mengambil foto terduga pelaku dan menyebarkannya di akun Twitter @heggykearens.

Pemilik akun Twitter tersebut menceritakan kronologi singkat pelecehan seksual yang dia alami.

"Pas naik, udah mulai susah masuk ke dalam karena penuh. Di depan saya ada mas-mas pakai kacamata, yang kemudian jadi bangsat yang nempelin penisnya ke bokong saya dan goyang-goyang grinding," ujarnya.

Baca juga: Saat Penumpang Pria Transjakarta Trauma Dilecehkan, Saya Merasa Sedih dan Jijik Tiap Ingat Kejadian

Di kolom komentar, terduga korban menjelaskan bahwa tidak ada petugas atau penumpang yang berusaha membantunya ketika mengalami pelecehan dan melawan pelaku.

"Aku nggak terima petugasnya diam saja," bebernya.

"Aku tadi marah-marah pas bangsatnya lecehin aku, tapi habis itu aku nangis ga berhenti-berhenti pas turun KRL. Aku marah sama orang-orang yang (menyuruh) aku diam. Bingung, sedih, campur jijik," imbuhnya.

Terduga korban juga mengaku kesulitan untuk melapor karena ia diarahkan untuk melapor ke stasiun tertentu. 

Baca juga: Pelecehan Seksual Berulang di Bus Transjakarta, Korban dari Wanita hingga Pria

 

Pelecehan yang terus terjadi

Pelecehan seksual di transportasi umum ini bukan kali pertama terjadi.

Sebelumnya, seorang penumpang KRL juga menceritakan pengalamannya dilecehkan dua hari berturut-turut di dalam kereta. 

Cerita itu dibangin pemilik akun Twitter @kochengable yang kemudian diunggah @lensa_berita_jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.

"Kemarin ada yang onani di rok gue, hari ini remes-remes pantat, dua hari berturut-turut, apa nggak gila gue?" tulis korban melalui akun Twitternya.

Dia mengaku, pelaku menempelkan kemaluannya ke korban setiap kali KRL mengerem.

“Tiap kereta ngerem, dia (pelaku) kayak kesempatan buat dorong kemaluannya ke pantat gue. Gue bingung mau pindah nggak bisa, ngubah posisi nggak bisa, mau ngomong tapi benar-benar syok banget,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com