Yoga mengatakan, pelatihan khusus bagi pengemudi bus transjakarta bertujuan untuk memberikan kompetensi tambahan bagi pramudi agar mereka dapat mencegah kecelakaan lalu lintas.
"Karena selama ini baru ada SKK untuk bus (secara umum) saja, yang dilatih tidak serta merta untuk bus transjakarta. Misalnya bagaimana dia di jalur seperti apa, di rute bagaimana, bahkan sampai teknologi untuk tombol-tombol," ungkap dia.
Namun, kata Yoga, rencana tersebut masih dalam proses pengajuan ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Baca juga: Pengamat: Harus Ada Perubahan Radikal di Transjakarta
Selain itu, PT Transjakarta dibantu oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam menyusun pedoman SKK khusus pengemudi bus transjakarta.
"Sedang kami ajukan untuk SKK khusus yang nanti akan didaftarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Itu nanti semua pengemudi Transjakarta harus mengikuti sertifikasi dengan SKK khusus," ujar Yoga.
Menurut Yoga, pelatihan tersebut meliputi cara mengemudikan bus transjakarta sesuai prosedur yang benar.
"Ada penambahan SKK khusus pengemudi Transjakarta. Misalnya penggunaan instrumen-instrumen misalnya tombol pintu lalu juga ada rem tangan dan lain-lain," ucap Yoga.
"Bukan hanya menyetir tapi bisa penggunaan bus seperti apa," sambung dia.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengapresiasi langkah-langkah PT Transjakarta dalam menanggulangi rentetan-rentetan peristiwa yang berdampak pada berkurangnya kualitas pelayanan bus transjakarta.
Menurut dia, pembenahan tersebut dapat dikatakan berhasil karena telah terbukti turunnya tingkat kecelakaan atau accident rate sejak dua tahun terakhir.
"Berdasarkan datanya, infonya sudah turun angka kecelakaan dibandingkan dengan tahun lalu, ini artinya sebuah proses dari Transjakarta," ujar Djoko saat dikonfirmasi, Selasa.
Selain itu, Djoko berujar, insiden kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta dalam beberapa waktu terakhir ini bukan sepenuhnya faktor kelalaian dari pramudi bus transjakarta.
"Kalau saya lihat datanya itu lebih ke perilaku pengguna jalan misal seperti menyeberang jalan sembarangan dan yang lain sebagainya," ungkap dia.
Kendati demikian, Djoko tetap memberikan pesan kepada PT Transjakarta agar pelatihan khusus yang diberikan untuk pramudi bus transjakarta dapat rutin dilakukan.
"Perlu pelatihan rutin walaupun sudah biasa mengemudi itu rutin harus ada pelatihannya, tujuannya saling mengingatkan saja minimal sebulan sekali," kata Djoko.
"Harus ada pelatihan setiap bulan nanti hasil evaluasinya dikemukakan dan dari hasil pelatihan itu dapat dijadikan sebagai bahan rujukan," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.