Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyegelan Pabrik Masker di Tangsel dan Kejanggalan-kejanggalannya

Kompas.com - 09/11/2022, 13:20 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekitar 20 personel Satpol PP Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Selasa (8/11/2022) siang, menyegel pabrik masker di Jalan Utama I, RT 05 RW 03, Pondok Karya, Pondok Aren.

Pengamatan Kompas.com, pabrik masker itu berbentuk bangunan setengah jadi yang terdiri dari tiga lantai. Rangka baja berwarna hijau menopang keempat sudut bangunan.

Dari empat sisi bangunan, baru sisi kanan, kiri, dan belakang saja yang sudah diberi dinding. Itu pun hanya berlapis semen.

Sementara, sisi yang menghadap ke depan gerbang belum dipugar sama sekali sehingga bagian dalam bangunan dapat terlihat dengan jelas.

Adapun, bangunan itu belum dilengkapi pagar. Pembatas antara lahan dengan jalan hanyalah gabungan seng yang dilengkapi papan hingga sedemikian rupa berfungsi sebagai pagar.

Baca juga: Ketua RW Sebut Pemilik Pabrik Masker di Tangsel Sudah Respons Keluhan Warga

Kemudian di atasnya ditutupi terpal berwarna dongker yang diikatkan pada bambu sisi kanan dan kiri.

Sebagai tanda bahwa bangunan itu disegel, Satpol PP memasang label bertulis "DISEGEL" pada salah satu seng. Garis kuning bertulis penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) juga dipasang melintang di sana.

Sekretaris Polisi Pamong Praja Kota Tangsel Sapta Mulyana mengatakan, penyegelan dilakukan karena pabrik itu belum mengantongi izin.

"Bangunan belum berizin, tetapi sudah memulai pengerjaan," ujar Sapta di lokasi, Selasa.

"Ingat, semua proses harus dilalui. Itu adalah suatu aturan hukum. Semua mengikat. Maka, jangan ada yang ditawar," lanjut dia.

Selain belum mengantongi izin, penyegelan dilakukan karena warga sekitar mengeluhkan polusi suara yang ditimbulkan dari dalam area bangunan itu.

"Laporan dari warga sekitar, ada kegiatan (di dalam area pabrik) yang menimbulkan kebisingan. Makanya kami hentikan," lanjut Sapta.

Baca juga: Pabrik Masker Ilegal Disegel, Lurah Pondok Karya: Kami Tak Bisa Melarang atau Mengizinkan

Penyegelan pabrik ini rupanya bukan yang pertama kali. Sapta menyebutkan, ini merupakan kali ketiga penyegelan dilakukan.

Penyegelan yang pertama dilakukan sekitar sebulan yang lalu. Penyegelan kedua dilakukan beberapa pekan setelahnya. Kini, penyegelan dilakukan kembali karena segel dirusak oleh pemilik.

Bangunan yang disegel tiga kali itu merupakan bangunan baru yang belum berproduksi sama sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com