Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyegelan Pabrik Masker di Tangsel dan Kejanggalan-kejanggalannya

Kompas.com - 09/11/2022, 13:20 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Di sisi lain, sebenarnya terdapat pabrik masker lama. Pabrik lama itu berada persis di sebelah bangunan yang disegel. Tapi, pabrik lama sudah memiliki izin operasi.

Sapta berharap, pemilik pabrik segera mengurus izin bangunan baru terlebih dahulu sebelum beroperasi. Ia juga berharap penyegelan kali ini adalah penyegelan yang terakhir kalinya dilakukan.

"Semoga hari ini merupakan penyegelan yang terakhir," ujar Sapta.

 

Penyegelan dianggap janggal

Kompas.com berupaya mengakses pemilik pabrik untuk mengonfirmasi penyegelan itu, namun hingga Rabu ini, belum ada keterangan resmi.

Meski demikian, petugas keamanan pabrik bernama Sopa Marwah mengatakan, bangunan pabrik yang disegel memang masih dalam tahap pembangunan. Izin pun sedang dalam proses.

"Sebenarnya atasan saya yang tahu, tapi memang sudah berjalan perizinannya. Ini sudah disampaikan juga ke Satpol PP," ujar Sopa.

Baca juga: Pabrik Masker yang Disegel di Tangsel Berada di Kawasan Perumahan, Dikeluhkan Warga karena Beroperasi 24 Jam

Suara bising yang ditimbulkan pun wajar terjadi. Pasalnya, bangunan itu memang dalam proses pengerjaan.

Oleh sebab itu, Sopa menilai penyegelan itu agak janggal. Semestinya, penyegelan dilakukan pada pabrik yang belum punya izin, bukan pabrik yang sedang memproses izin.

Apalagi, pabrik masker baru ini belum beroperasi sama sekali. Yang tersedia di sana hanyalah alat-alat yang digunakan pekerja bangunan seperti gergaji, martil, mesin bor, dan alat potong besi yang kemudian dibawa oleh Satpol PP saat penyegelan.

Sopa sendiri mendengar bahwa alasan penyegelan selain belum mengantongi izin dan menimbulkan kebisingan adalah soal limbah yang mengganggu warga sekitar.

Ia cukup heran dengan alasan ini. Sebab, limbah dari pabrik masker tidak mencemari saluran air.

"Kan enggak ada limbah, sampahnya kering semua," ujar Sopa.

Ia pun menduga ada pihak-pihak yang tidak senang dengan keberadaan pabrik masker tersebut. Padahal, saat ini masih dalam masa pandemi di mana masker masih sangat dibutuhkan masyarakat.

"Pertanyaan saya kenapa harus bangunan ini yang (produknya: masker) notabene dibutuhkan masyarakat. Enggak ada keadilan. Masih bisa dibicarain baik-baik. Kalau perizinan kan masih proses," kata Sopa.

Baca juga: Peluang Bisnis Masker Tema HUT Kemerdekaan RI, Penjualnya Mengaku Banjir Pesanan, Bisa Raup Untung Jutaan Rupiah

"Menurut saya, ada warga usil yang laporan. Warga kanan kiri awal-awalnya memang protes, katanya kotor, tapi kita ada evaluasi betulin bocorannya, kita rapihin lagi, kita cek lagi. Sudah mediasi sama RT/RW-nya," lanjut dia.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com