Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ingin Ciliwung Segera Dinormalisasi: Kalau Air Naik, Seminggu Bisa 3-4 Kali Kebanjiran

Kompas.com - 11/11/2022, 15:59 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Taman Harapan, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, kini berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menormalisasi aliran Kali Ciliwung.

Seorang warga bernama Era (37) mengaku sudah tidak tahan dengan banjir yang kerap menggenangi kawasan rumahnya.

"Saya ingin cepat-cepat (normalisasi Ciliwung). Kasihan anak-anak kalau sekolah. Jadi, kalau misalnya air lagi naik, seminggu bisa tiga-empat kali kebanjiran," ujar Era di depan rumahnya, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Ketika Warga Lelah Kebanjiran Terus, Siap Digusur dan Dipindahkan ke Rusun...

Rumahnya hanya berjarak lima meter dari aliran Kali. Begitu banjir, ia dan 10 orang lain yang tinggal di rumah semipermanen seluas 35 meter persegi berlantai tiga tersebut, bergegas mengevakuasi diri.

"Di sini ada adek saya dengan dua anaknya dan suami. Saya di atas, anak saya ada tiga dan suami. Belum lagi orangtua saya ada dua, jadi total ada 11 orang," ujar Era.

Wanita yang sejak lahir tinggal di kawasan itu pun berharap bisa mendapat uang kompensasi untuk mencari tempat tinggal di wilayah lain, jika harus digusur demi normalisasi Ciliwung.

"Enaknya sih ada penggantian saja, biar bisa dapat rumah lagi. Paling enggak, biarpun sepetak, enggak ngontrak gitu," tutur ibu rumah tangga tersebut.

Baca juga: Warga Siap Digusur untuk Normalisasi Ciliwung, Sudah Serba Salah Tinggal di Bantaran Sungai

Selain Era, ibu rumah tangga lain bernama Eka (37) juga menginginkan normalisasi segera terlaksana.

Di rumah seluas 18 meter persegi itu, Eka tinggal bersama suami, anak, dan ibunya.

Eka menyatakan, jika memang normalisasi dilakukan setelah akhir tahun, ia akan tetap siap menghadapi penggusuran tersebut.

"Insyaallah siap, daripada banjir terus," ucap dia.

Kendati telah siap digusur, Eka tetap berharap Pemprov memberikan uang kompensasi dibanding memberikan tempat tinggal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Baca juga: Warga Bantaran Ciliwung di Kebon Pala: Kalau Digusur Silakan, Saya Pasrah Saja...

Selain khawatir dengan biaya sewa rusunawa, Eka juga khawatir dengan kondisi ibunya yang sudah lanjut usai.

"Kalau di rusun, bukan nolak, tapi saya masih punya ibu. Susah ya ke mana-mana, harus turun-naik. Makanya kalau dibilang ke rusun, kasihan juga, makanya alternatif mungkin kompensasi," ucap dia.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan akan menggarap normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 4,8 kilometer selama dia memimpin Ibu Kota.

Sebelumnya, proyek normalisasi Ciliwung ini mandek di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan karena sulitnya pembebasan lahan.

Baca juga: Kegelisahan Warga Rawajati Lihat Rumah Tetangga Satu per Satu Digusur untuk Normalisasi Ciliwung

Heru mengatakan, jajarannya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk mempermudah pengerjaan proyek normalisasi sungai.

Langkah pertama adalah dengan menganggarkan dana sebesar Rp 700 miliar dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2023.

Dana itu nantinya akan digunakan untuk pembebasan lahan di empat kelurahan, yakni :

  1. Cililitan, Jakarta Timur, seluas 0,8 hektar
  2. Rawajati, Jakarta Selatan, seluas 1,5 hektar
  3. Cawang, Jakarta Timur, seluas 2,25 hektar
  4. Kampung Melayu, Jakarta Timur, seluas 1,95 hektar

Baca juga: Ketua RW Belum Beritahu Warga soal Penggusuran, Khawatir Normalisasi Ciliwung Batal Lagi

Warga yang tidak memiliki bukti kepemilikan atas tanah akan dipindahkan ke rumah susun (rusun).

"Warga yang memiliki lahan akan diganti untung, sementara warga yang tinggal di bantaran kali dan tidak memiliki alas hak akan kami pindahkan ke rusun," ujar Heru, Selasa (8/11/2022), di Balai Kota DKI.

Adapun program normalisasi akan dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pemprov DKI bertugas menertibkan bangunan di bantaran sungai, sedangkan Kementerian PUPR bertugas mengerjakan normalisasi sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com