Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jakpro Copot Eks TGUPP Era Anies dari Jabatan Komisaris LRT Jakarta

Kompas.com - 16/11/2022, 11:20 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) buka suara soal pencopotan Tatak Ujiyati dari jabatannya sebagai komisaris PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta pada Senin (14/11/2022).

Untuk diketahui, PT Jakpro merupakan induk perusahaan PT LRT Jakarta. Keduanya merupakan BUMD DKI Jakarta.

Vice President Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif berujar, pencopotan Tatak dilakukan sebagai bentuk penyegaran dalam PT LRT Jakarta.

"Pemberhentian Ibu Tatak adalah penyegaran kepengurusan LRTJ agar dapat mempersiapkan penugasan yang baru," sebutnya kepada awak media, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Eks TGUPP Era Anies Dicopot dari Komisaris PT LRT Jakarta

Syachrial menyatakan, untuk saat ini hanya Tatak yang dicopot dari jabatannya selaku komisaris di PT LRT Jakarta.

Sementara itu, menurut dia, PT Jakpro belum menunjuk sosok baru sebagai pengganti Tatak.

Kata Syachrial, PT Jakpro masih memproses penunjukkan komisaris baru di PT LRT Jakarta.

"Saat ini hanya Bu Tatak yang diganti," sebutnya.

"Ada mekanismenya (penunjukkan komisaris), jadi saat ini masih proses," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Tatak mengaku, pemberhentian jabatannya sebagai komisaris didasari oleh keputusan para pemegang saham (KPPS) PT Jakpro.

Baca juga: DPRD DKI Setujui Anggaran Pembebasan Lahan LRT Velodrome-Manggarai Rp 20 Miliar

Katanya, penandatanganan KPPS berlangsung pada Senin.

"(Pemberhentian) berdasarkan keputusan para pemegang saham (KPPS) dari PT Jakpro hari ini, ditandatangani per kemarin," ucap Tatak melalui pesan singkat, Selasa (15/11/2022).

Saat ditanya soal alasan pemberhentiannya, eks anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Gubernur DKI Anies Baswedan itu meminta wartawan untuk bertanya langsung ke PT Jakpro.

Tatak juga mengabarkan pemberhentiannya melalui cuitan dalam akun Twitter pribadinya, @tatakujiyati, pada Selasa sekitar pukul 07.08 WIB.

"Purna tugas. Alhamdulillah telah menyelesaikan tugas sebagai Komisaris di PT LRTJ," tulis Tatak dalam cuitannya, dikutip Selasa.

Katanya, selama menjadi komisaris, dia membantu menjalankan PT LRT Jakarta sesuai tujuan perusahaan.

Baca juga: LRT Velodrome-Manggarai Jadi Proyek Strategis Nasional, Akan Dimasukkan Luhut ke Keppres

Selain itu, menurut Tatak, dia juga menjalankan good corporate governance (GCG) selama menjadi komisaris.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, PT Jakpro, sekaligus PT LRT Jakarta.

"Terimakasih kepada gubernur DKI, Pemprov DKI, PT Jakpro & PT LRT J yang telah memberi kesempatan untuk berkontribusi. Insyaallah LRTJ tetap jaya," tulis Tatak kembali.

Sebagai informasi, Tatak menjabat komisaris PT LRT Jakarta sejak Desember 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com