Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kombes Bawa Jabatan Ayah Saat Bikin Onar, Psikolog: Karena Kurang Perhatian Orangtua

Kompas.com - 18/11/2022, 22:37 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog Anak dari Pion Clinical Astrid menduga, anak komisaris besar (kombes) berinisial RC yang menganiaya temannya, FB, selama ini kurang mendapat perhatian dari sosok orangtuanya.

RC menganiaya temannya FB saat keduanya sedang sama-sama mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani untuk calon taruna di area Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta.

Saat keributan itu, RC disebut membawa jabatan ayahnya yang di kepolisian.

Baca juga: Anak Kombes Polisi yang Aniaya Teman Bimbingan Disebut Seret Nama Ayah Tiap Bikin Onar

Astrid menduga, orangtua RC tidak pernah mengenalkan atau memberikan pemahaman terkait seperti apa cara kerja, lingkungan kerja maupun tanggungjawab jabatan yang dimiliki ayahnya selaku perwira menengah polisi itu.

Akibatnya, RC dengan entengnya selalu membawa jabatan ayahnya tiap kali berbuat onar.

“Mungkin sebagai orangtua kadang-kadang sibuk, tidak sempat memperhatikan dan mengasuh anak, jadi mereka tidak melihat baiknya, atau tidak melihat bagaimana pengelolaan power yang dimiliki itu,” ujar Astrid saat dihubungi, Jumat (18/11/2022).

Ketika RC tidak mengetahui tanggungjawab besar atas jabatan ayahnya, atau keliru memahami pangkat yang dimiliki ayahnya itu, maka ia pun cenderung akan menyalahgunakannya.

Jabatan sang ayah yang seharusnya bisa dijadikan contoh baik atau pelajaran untuk bertindak bijak, justru menjadi boomerang yang menyerang diri sendiri.

Baca juga: Permintaan Tolong Ibunda Korban yang Dianiaya Anak Kombes Polisi, Takut Kasus Disepelekan

Jabatan ayah dijadikan tameng untuk berlindung dari berbagai persoalan yang dialaminya.

“Saat (RC) melakukan tindak kekerasan itu, tidak jarang seperti anak-anak lain yang sedang berlindung atas nama orangtuanya yang punya jabatan tersebut,” jelas Astrid.

“Jadi anak kan akhirnya (sombong dan sewenang-wenang),’nih bapak gue ini loh’, jadi dia berlindung di balik nama bapaknya,” tambah dia.

Astrid menyarankan agar orangtua harus memberikan kesadaran kepada anaknya mengenai arti dari sebuah jabatan yang diemban. 

Dengan demikian, anak bisa paham dan tak menggunakan jabatan orangtua untuk kepentingannya sendiri.

Kronologi kejadian

Peristiwa penganiayaan oleh RC terhadap FB (16) diduga terjadi pada Sabtu (12/11/2022) saat pelaku dan korban mengikuti bimbel di area PTIK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com