Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Chat" Misterius Bernada Emosi Negatif dalam Dua Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres...

Kompas.com - 23/11/2022, 09:31 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya hingga Rabu (23/11/2022) ini masih menyelidiki motif dan penyebab empat orang dalam satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Sejumlah petunjuk yang didapatkan dari proses penyelidikan pun masih terus didalami dan dianalisis bersama para ahli.

Terbaru, penyidik kepolisian bersama tim ahli digital forensik memeriksa dua unit ponsel milik anggota keluarga tersebut yang ditemukan di dalam rumah.

Dari ponsel itu, penyidik menemukan informasi yang dapat menjadi petunjuk untuk mengungkap misteri satu keluarga tewas itu.

Adapun temuan itu berupa pesan komunikasi satu arah dari ponsel pertama ke ponsel kedua.

Baca juga: Hidup Bersama Mayat hingga Jual Aset Bukan Miliknya, Ini Kejanggalan Tewasnya Keluarga di Kalideres

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa nada chat tersebut beremosi negatif.

Hal itu berdasarkan pandangan tim ahli psikologi forensik yang dilibatkan dalam proses pendalaman pesan-pesan tersebut.

"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif, yang saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik," ujar Hengki.


Hengki belum dapat berkomentar banyak mengenai temuan pesan-pesan dalam dua unit ponsel yang digunakan bersama-sama oleh empat anggota keluarga itu.

Penyidik bersama tim ahli psikologi forensik masih terus menganalisis maksud dari pesan-pesan tersebut dan mencari keterkaitannya dengan motif meninggalnya para korban.

Pesan diduga diketik seorang perempuan

Berdasarkan hasil analisis awal tim ahli psikologi forensik, pesan tersebut diduga diketik dan dikirim oleh seorang perempuan.

Meski begitu, Hengki menegaskan bahwa dugaan tersebut belum dapat dijadikan kesimpulan. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh oleh tim ahli.

"Kami belum dapat memastikan dan masih kami dalami karena HP itu dipakai bersama-sama. Namun, sepertinya wanita yang menulis," ungkap Hengki.

Susunan kalimat yang rapi dan tertata

Hengki juga menuturkan, pesan yang diduga diketik oleh seorang perempuan itu memiliki susunan kalimat yang rapi dan tertata.

Terdapat pula kata-kata berbahasa Inggris di antara kalimat dalam pesan-pesan di ponsel tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com