Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Food Station Bangun Pabrik Minyak Goreng Dekat Pelabuhan di Cilegon demi Kelancaran Distribusi Bahan Baku

Kompas.com - 24/11/2022, 06:55 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya, berencana membangun pabrik minyak goreng di dekat Pelabuhan Cilegon, Banten.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, pembangunan pabrik itu dilakukan untuk mempermudah proses distribusi bahan baku.

"Pabrik itu rencananya ada di dermaga. Jadi, ketika merapat, dia (bahan baku) langsung ke pabrik. Dan hasil produksinya akan langsung didistribusikan ke DKI Jakarta," kata Pamrihadi, Rabu (23/11/2022).

Saat ini, kata Pamrihadi, Food Station tengah mengkaji pembangunan pabrik tersebut bersama berbagai pihak. Ia berharap hasilnya bisa terbit pada Maret 2023.

Baca juga: Harga Beras Medium di Jakarta Naik, Food Station Pastikan Stok Tidak Berkurang

"Untuk pembangunan pabrik minyak goreng sedang dalam kajian. Kajiannya melibatkan institusi independen. Selesainya kemungkinan Maret tahun depan," ucap Pamrihadi.

Pamrihadi menyebutkan, pabrik minyak goreng di Cilegon itu akan dibangun pada lahan aset seluas 6.000 meter persegi milik PT Krakatau Bandar Samudera (KBS).

"Kalau pabrik paling dibutuhkan tidak terlalu luas ya, 6.000 meter persegi cukup. Untuk kapasitas produksi, saya lupa detailnya," kata dia.

Menurut Pamrihadi, Food Station memiliki tiga skema pembiayaan untuk pembangunan pabrik itu, yakni bermitra dengan swasta, dibangun investor, dan mengajukan penyertaan modal daerah (PMD).

Pamrihadi mengatakan, meski telah memiliki skema pembiayaan, dia belum bisa memperkirakan besaran biaya pembangunan pabrik minyak goreng tersebut. "Karena masih menunggu kajian," ucapnya.

Baca juga: Soal Stok Beras di Jakarta, Heru Budi: Food Station Sudah Menjamin Cukup

Adapun inisiasi pembangunan pabrik minyak goreng ini, kata Pamrihadi, berkaitan dengan momen tingginya harga minyak goreng karena kelangkaan komoditas tersebut di pasaran beberapa waktu lalu.

Dengan demikian, Pamrihadi berharap pabrik ini diharapkan bisa menjaga stok dan harga komoditas tersebut di pasaran.

(Penulis: Muhammad Naufal, Antara | Editor: Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com