JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dianggap menyebar hoaks terkait kerusakan di apartemen Ancol Mansion di Pademangan, Jakarta Utara.
BPBD menyebutkan, terdapat sejumlah keretakan di apartemen itu disebabkan gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat.
Namun, pengelola apartemen membantah dan menegaskan bahwa keretakan itu sudah ada sejak lama.
Empat keretakan
Pernyataan BPBD soal keretakan di apartemen Ancol Mansion dirilis pada Senin (21/11/2022), tak lama setelah gempa terjadi.
Baca juga: Imbas Gempa di Cianjur, 4 Titik di Apartemen Ancol Retak
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebutkan, setidaknya ada empat keretakan pada bangunan apartemen imbas gempa magnitudo 5,6 di Cianjur yang guncangannya terasa sampai Jakarta.
"Obyek terdampak Ancol Mansion. Ditemukan keretakan di beberapa titik pada ruang lift lantai 50, ruang lift lantai 51, tangga darurat, dan parkir mobil lantai LG," ucap Isnawa kepada awak media, Senin (21/11/2022).
Menurut dia, meski ada sejumlah titik yang retak, penghuni Apartemen Ancol Mansion tak ada yang terluka.
Penghuni di sana juga tidak ada yang diungsikan karena gempa tersebut.
"Korban dan pengungsi (warga Apartemen Ancol Mansion) nihil," tutur Isnawa.
Baca juga: Pengelola Apartemen Ancol Mansion Tuding BPBD Sebar Hoaks Terkait Keretakan Gedung Pasca-gempa
Bantahan pengelola apartemen
Pernyataan Kepala BPBD itu kemudian dibantah oleh pengelola Apartemen Ancol Mansion.
Ketua pengurus P3SRS Apartemen Ancol Mansion, Eddi, menyatakan retak rambut di bangunan apartemen sudah ada sejak lama.
Pihaknya memastikan bahwa retak rambut sudah ada sebelum Maret 2022.
"Ada pecah rambut itu dilihat adalah peninggalan sebelum kami take over. Di-take over pada bulan Maret, sebelumnya dipegang oleh ASG, itu sudah ada," kata Eddi saat ditemui Kompas.com di Apartemen Ancol Mansion, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Bantah BPBD DKI, Pengelola: Apartemen Ancol Mansion Bukan Retak akibat Gempa Cianjur
Keretakan apartemen akibat gempa Cianjur sebagaimana keterangan BPBD DKI Jakarta, lanjut Eddi, dapat dipastikan tidak benar.
"Kami klarifikasi bahwa (pernyataan BPBD) itu enggak benar, hoaks," ungkap Eddi.
Chief Engineering Apartemen Ancol Mansion Ipung mengatakan hal senada.
Ipung berkata, retak rambut yang dirilis oleh BPBD sesungguhnya sudah diketahui oleh pengelola.
"Keretakan rambut itu memang sudah ada sebelumnya, itu pun terjadi di dinding non-struktur ya. Jadi itu tidak ada keterkaitannya dengan kejadian gempa yang terjadi di hari Senin kemarin," ucap Ipung.
Baca juga: Pengelola Apartemen Ancol Mansion Tuding BPBD Sebar Hoaks Terkait Keretakan Gedung Pasca-gempa
Pantauan Kompas.com di lokasi, terdapat sejumlah retak rambut sepanjang sekitar 1 meter yang terlihat di dinding area ruang lift lantai 50.
Retak rambut ini, menurut Ipung, segera ditangani oleh kontraktor.
"Kami mau clear ke mereka kenapa kok bisa ada berita keluar seperti itu, yang tidak benar adanya dan menjadi heboh," jelas Eddi.
"Ini membuat warga menjadi ribut, padahal enggak ada apa-apa," sambungnya.
Penjelasan Kepala BPBD
Isnawa pun buka suara soal tudingan pengelola Apartemen Ancol Mansion mengenai berita bohong adanya keretakan usai gempa.
Dia mengatakan, petugas BPBD hanya melakukan tugasnya untuk mengecek informasi keretakan bangunan pasca-gempa.
"Sebenarnya saya enggak bela diri, silakan saja Ancol Mansion bilang kami salah atau enggak, karena menurut saya lebih baik ada tim bangunan yang bisa mengkaji," papar Isnawa saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Dituding Sebar Hoaks Apartemen Ancol Mansion Retak Usai Gempa Cianjur, BPBD Tidak Membela Diri
Isnawa mengaku, petugas BPBD hanya melihat sekaligus mengecek keretakan pada bangunan di lokasi, setelah mendapatkan informasi.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa BPBD bukanlah institusi ahli yang bertugas mengkaji bangunan.
"Karena kemarin dari teman media sudah viral Ancol Mansion (mengalami keretakan), makanya kami segera turun ke sana mengecek," ungkap Isnawa.
"Jangan sampai tidak ada institusi yang memberikan statement walaupun sebenarnya kami akui BPBD lebih kepada mitigasi bencana, bukan masalah bangunan retak atau mau roboh," katanya.
Isnawa berujar, informasi adanya retakan bersumber dari pengelola. Sehingga, pihaknya langsung merilis informasi tersebut kepada masyarakat.
"Kalau pun kami merilis itu akibat gempa pasti kan kami bersumber dari pengelola. Kami tanya pengelolanya, kan enggak mungkin BPBD membuat statement sendiri," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.