JAKARTA, KOMPAS.com - Keindahan Danau Sunter di Tanjung Priok, Jakarta Utara, kadang membuat terlena.
Suasana tepi danau nan adem kerap mengundang warga untuk sekadar berteduh sembari memandang air danau yang hijau, tenang dan dingin.
Namun, bagi sebagian keluarga, Danau Sunter adalah tempat indah yang menyayat hati. Sebab, di sana banyak orang yang berakhir masa hidupnya dalam dekapan sang danau.
Belum lama ini, seorang anak bernama Umay (12) hilang dari permukaan air Danau Sunter pada Kamis (24/11/2022) siang. Ia kemudian ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 17.30 WIB.
Seorang saksi bernama Haerul Soleh (58) bercerita bahwa awalnya korban sedang berenang bersama lima temannya.
Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan Meninggal
Sebagai warga setempat, agaknya Haerul sudah hafal akan potensi bahaya yang bersembunyi di balik keindahan danau ini.
"Sudah diingatkan untuk enggak main-main. Mereka ngeyel gitu, padahal ada yang belum jago berenang," ujar Haerul kepada wartawan, Kamis sore.
Teguran Haerul tak digubris korban dan teman-temannya. Bahkan, mereka ada yang berpura-pura tenggelam, lalu muncul kembali ke permukaan.
"Ada yang muntah, terus naik (ke darat) lagi, nangis-nangis, lalu bercanda lagi," ujar Haerul.
Beberapa saat kemudian, Haerul melihat ada di antara anak-anak itu keluar dari air sembari menangis.
Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan 10 Meter dari Lokasi Berenang
Ia lalu bertanya, di mana satu orang teman sisanya. Rupanya, Haerul melihat salah satu temannya sudah berada di tengah danau.
Teriakan Haerul dan teman-temannya pun terlambat. Anak malang tersebut keburu tenggelam.
Berdasarkan obrolan dengan warga yang biasa memancing di danau tersebut, Andi dan kawan-kawannya memang biasa bermain air di danau.
"Ada enam orang yang main dan memang mereka sudah biasa main di sini. Makanya pada mengira main bukan tenggelam," ujar Haerul.
Baca juga: Kondisi Danau Sunter Usai Bocah Tewas Tenggelam, Tak Ada Lagi yang Berenang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.