Para pengguna biasanya mengisap sabu di sepanjang rel kereta, di dalam bedeng-bedeng yang dibangun seadanya.
"Di sini mau ada penggerebekan kayak sekarang, besok mulai lagi. Harus dijaga setiap hari," ungkap dia.
Baca juga: Ditangkap dalam Penggerebekan Kampung Bahari, Seorang Pria Berontak Ingin Bertemu Istri
Ditemui di lokasi yang berbeda, warga lain bernama Junikar menyatakan keresahan yang sama.
Sepengetahuan Junikar, peredaran narkoba masih santer dilakukan di Gang Bahari A7, RW 013. Di lokasi ini, kata Junikar, ada lapak-lapak yang biasa digunakan untuk mengisap sabu.
"Dulu parah, di sini masih lapak-lapak semua. Cuma di sana dibongkar juga bedeng-bedengnya. Dibangun pos polisi baru bisa aman. Ini kan meresahkan juga," ucap Junikar.
Sementara itu, Marhatif berharap agar penjagaan polisi di Kampung Bahari terus dilakukan. Dengan demikian, warga akan merasa lebih aman.
"Jaga aja tiap hari kalau bisa. Saya tahu sendiri kalau malam lewat jalan kaki dari depan, masih rame peredaran narkoba itu," tutur Marhatif.
Baca juga: Grebek Kampung Bahari, Polisi Diserang Warga dengan Batu hingga Petasan
Adapun dalam penggerebekan kemarin, Kompol Slamet berkata, telah diamankan barang bukti berupa sabu seberat 116,97 gram.
"Ada satu yang sudah diamankan, pertama yang kami gerebek yang tadi pada saat kami mendapatkan perlawanan," jelas Slamet.
Jajaran kepolisian pun mengamankan sejumlah barang bukti berupa bong hingga senjata tajam.
"Kami amankan barang bukti dengan berbagai sajam, kemudian ada tambahan di bedeng kosong ada sabu, berbagai macam bong, cangklong, korek, ada uang juga. Kami amankan di TKP ini dari lima yang terindikasi penyalahgunaan narkoba," sebut Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.