Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bus Transjakarta Jadi "Kanvas" Lukis, Anak Disabilitas Gambar Ondel-ondel hingga Monas

Kompas.com - 01/12/2022, 15:54 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima belas anak penyandang disabilitas sindrom autisme menjadikan satu unit bus gandeng TransJakarta menjadi "kanvas" lukis mereka.

Mereka dilibatkan oleh PT TransJakarta untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember mendatang.

Berlokasi di kantor PT TransJakarta di Jalan Mayjen Soetoyo, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, belasan anak itu mulai melukis sejak pukul 08.00 WIB.

Tema yang diambil dalam acara melukis itu adalah "Ibu, Anak-anak, dan Kota Jakarta".

Mentor seni untuk anak-anak berkebutuhan khusus dari komunitas Outsider Art Jakarta, Timotius Warsito mengatakan, semua anak diberi peralatan cat akrilik yang tak berbahan racun.

Baca juga: Peringati Hari Disabilitas, PT Transjakarta Ajak Anak-anak Autis Hias Bus

"Mereka menggunakan cat akrilik, tidak berbau dan tidak mengandung racun yang berbahaya, terutama untuk kesehatan mereka," jelas Toto.

Mereka membuat berbagai mural seperti ondel-ondel, kupu-kupu, pepohonan, lanskap perkotaan, hingga ikon Kota Jakarta yakni Monumen Nasional (Monas).

Toto menyebut, sebelum gambar dibuat, mereka akan membuat sketsa menggunakan spidol terlebih dahulu.

1 dari 15 anak disabilitas yang diikutsertakan untuk menggambar satu unit bus TransJakarta Koridor 1 jurusan Blok M - Kota. Belasan anak itu diikutsertakan untuk menggambar bus sebagai peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember mendatang.KOMPAS.com/JOY ANDRE T 1 dari 15 anak disabilitas yang diikutsertakan untuk menggambar satu unit bus TransJakarta Koridor 1 jurusan Blok M - Kota. Belasan anak itu diikutsertakan untuk menggambar bus sebagai peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember mendatang.

Setelah sketsa selesai dibuat, mereka langsung mengambil kuas dan cat untuk menumpahkan karyanya masing-masing.

"Hari ini kami laksanakan 4-5 jam. Mereka akan diberikan waktu untuk membuat gambarnya masing-masing," kata Toto.

Baca juga: Bus Pink Transjakarta, Warisan Ahok yang Masih Eksis hingga Kini

Toto menyebut, tak ada kesulitan baginya untuk membawa belasan anak-anak itu untuk melukis di bus transjakarta.

Ia mengaku, anak-anak disabilitas itu bahkan sudah sudah terbiasa berkomunikasi dengan orang banyak dan beberapa di antara mereka telah menghasilkan beragam karya.

"Nanti, bisa kita lihat bersama sebuah karya seni di TransJakarta. Mungkin agak berbeda dari kebiasaan yang biasanya stiker, tapi ini karya seni seperti kanvas berjalan," jelas Toto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com