Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Harapan Hidup Warga Jakarta Naik 1,29 Tahun Jadi 73,32 Tahun

Kompas.com - 02/12/2022, 10:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebutkan, umur harapan hidup (UHH) warga di Ibu Kota meningkat 1,29 tahun dari 72,03 menjadi 73,32 tahun selama satu dekade, yakni periode 2012-2022.

"Secara rata-rata usia harapan hidup tumbuh sebesar 0,18 persen per tahun," kata Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono, seperti dilansir Antara, Kamis (1/12/2022).

Dia menjelaskan, UHH saat lahir menggambarkan umur panjang dan hidup sehat yaitu rata-rata lamanya tahun yang dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir.

Baca juga: Angka Harapan Hidup Warga Jakarta Disebut Berkurang hingga 4 Tahun, Ini Sanggahan Pemprov DKI...

Jika dibandingkan tahun lalu, umur harapan hidup mencapai 73,01 tahun atau tumbuh 0,42 persen pada 2022 menjadi 73,32 tahun.

Tumbuhnya umur harapan hidup di Jakarta ikut mendongkrak indeks pembangunan manusia (IPM) di DKI Jakarta yang mencapai 81,65, atau naik 0,67 persen dibandingkan 2021 yang mencapai 81,11 persen.

Capaian tersebut menempatkan DKI Jakarta berada pada posisi pertama IPM Indonesia, melebihi rata-rata indeks nasional yang mencapai 72,91 tahun.

Selain UHH, dua dimensi dasar lain yang membentuk IPM yakni dimensi pengetahuan dan standar hidup layak.

Dimensi pengetahuan diukur oleh harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS).

BPS DKI mencatat pada 2022, HLS mencapai 13,08 tahun yang berarti anak-anak di Jakarta memiliki harapan menempuh pendidikan formal selama 13,08 tahun atau menamatkan pendidikan hingga diploma satu atau mulai masuk diploma satu.

Baca juga: Penduduk Jakarta Disebut Kehilangan Harapan Hidup 4 Tahun Akibat Polusi Udara

Sedangkan RLS di Jakarta pada 2022 mencapai 11,31 tahun yang berarti rata-rata penduduk Jakarta usia 25 tahun ke atas telah menyelesaikan pendidikan selama 11,31 tahun atau masuk kelas tiga SMA.

Dimensi ketiga adalah standar hidup layak yang diukur dengan pengeluaran per kapita penduduk yang disesuaikan (PPP).

Pada 2022, PPP warga DKI menjadi Rp 18,93 juta atau naik dibandingkan 2021 yang mencapai Rp 18,52 juta.

Adapun selama satu dekade PPP di DKI Jakarta tumbuh 13,93 persen sebesar Rp 2,31 juta dari Rp 16,61 juta pada 2012 menjadi Rp 18,93 juga pada 2022.

BPS DKI mengungkapkan, menguatnya IPM karena meningkatnya tiga dimensi dasar yang didorong oleh beragam program pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Pencapaian itu juga didorong penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat dan provinsi berjalan baik dan proses pemulihan ekonomi yang berlanjut semakin menguat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com