Michael Sianipar Mundur, PSI: Orang Biasa Datang dan Pergi, Kami Tetap Konsisten

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mengundurkan diri dari posisinya sekaligus melepas keanggotaan partai tersebut.

Posisinya sementara diisi oleh Grace Natalie sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua DPW PSI DKI Jakarta.

Sekretaris Jenderal DPP PS Dea Tunggaesti mengatakan keluar masuk anggota partai merupakan hal yang biasa.

Baca juga: Mundurnya Michael Victor Sianipar dari PSI di Tengah Isu Kedekatan dengan Anies Baswedan...

"Dalam politik atau di organisasi manapun, orang bisa datang dan pergi," kata Dea dalam keterangannya, Senin.

Terlepas dari bongkar pasang anggota maupun pengurusnya, Dea memastikan PSI masih konsisten dengan visi misinya.

"PSI sampai saat ini konsisten melawan korupsi, melawan intoleransi, dan menolak mendukung kekuatan politik atau kandidat yang menggunakan politik identitas untuk meraih kekuasaan. Kami sejak dulu dan hingga hari ini konsisten dengan garis perjuangan itu," tegas Dea.

Sementara itu, Michael mengaku mengambil keputusan itu karena sudah tidak meyakini dapat berpolitik bersama PSI lagi.

Baca juga: Ketika Ketua DPW PSI DKI Michael Victor Sianipar Mundur Tak Lama usai Anies Lengser...

"Saya bergabung di PSI sejak tahun 2015, dan pernah juga menjadi pengurus dari tingkat kota hingga DPP. Banyak hal yang sudah saya lakukan bersama rekan-rekan di PSI. Namun dengan berat hati, sudah saatnya saya mengundurkan dari partai yang saya cintai ini,” kata Michael, melalui keterangan resmi pada Senin.

Selama lima tahun mengetuai PSI DKI Jakarta, Michael mengklaim telah secara konsisten mengawal PSI sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan Gubernur Anies Baswedan tahun 2017-2022.

Salah satunya dalam mengkritisi kebijakan terkait anggaran Jakarta.

Baca juga: Mundur dari PSI, Michael Sianipar: Partai yang Saya Cita-citakan, Sudah Jauh Berubah

“Lima tahun saya pastikan PSI Jakarta telah konsisten sebagai kekuatan penyeimbang Gubernur Anies. Kami tetap kritis, bahkan kami yang terdepan mendorong interpelasi pada saat itu. Saya pastikan PSI Jakarta telah berusaha keras untuk kritis namun tetap obyektif dan konstruktif,” jelas Michael.