Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan yang Terpatahkan dalam Tewasnya Keluarga Kalideres: Bukan Kelaparan, Bunuh Diri, atau Pengikut Sekte

Kompas.com - 10/12/2022, 08:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki kematian satu keluarga yang berjumlah empat orang di dalam rumah di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, akhirnya terungkap.

Polda Metro Jaya menyampaikan perkembangan terbaru kasus kematian sekeluarga setelah melakukan penyelidikan panjang bersama tim asosiasi psikologi forensik. Jumat (9/10/2022).

Penyebab kematian Rudyanto Gunawan (71), istrinya, Margaretha Gunawan (68), Dian (40) dan Ridyanto sudah jelas. Mereka disimpulkan mati wajar, tetapi dalam kondisi yang tidak wajar.

Hal ini sekaligus membantah berbagai dugaan yang sempat mencuat sebelumnya. 

Baca juga: Kasus Ditutup, Jenazah Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Segera Diserahkan ke Keluarga

Bukan kelaparan

Fakta yang terungkap dalam penyelidikan awal adalah kosongnya lambung jasad. Empat orang yang meninggal dunia ini diduga tidak makan dan minum dengan waktu yang cukup lama.

Asumsi bahwa mereka mati kelaparan pun muncul. Bahkan sempat muncul asumsi bahwa mereka sengaja tidak mengonsumsi apapun.

Namun, polisi menegaskan kondisi lambung kosong tidak dapat serta merta diartikan bahwa mereka tewas akibat kelaparan.

Dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati menegaskan, jasad sudah berusia lebih dari beberapa hari saat ditemukan. Bahkan, hitungan pekan.

Biasanya, untuk jasad yang sudah lama seperti ini, kondisi organ dalam kosong itu merupakan hal yang wajar.

Baca juga: Dugaan Adanya Paham Apokaliptik di Balik Tewasnya Satu Keluarga Kalideres Terbantahkan

 


Tim forensik gabungan yang mengikuti konferensi pers pada Jumat siang itu menyimpulkan bahwa penyebab kematian satu keluarga bukan karena kelaparan ataupun sengaja setop makan dan minum.

Dokter forensik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ade Firmansyah, yang dilibatkan dalam proses penyelidikan, mengatakan bahwa pihaknya menemukan feses di tubuh dua dari empat orang dalam satu keluarga tersebut.

"Ditemukan feses, di tubuh Budyanto dan Dian itu ada feses. Pada jenazah ini ditemukan sisa makanan belum terbuang," kata Ade.

Temuan feses di tubuh dua anggota keluarga tersebut menandakan bahwa mereka berdua sempat makan sebelum meninggal dunia.

Dalam feses tersebut, tim kedokteran forensik mendapati adanya kandungan karbohidrat dan serat-serat makanan.

Baca juga: Chat Emosional di Ponsel Keluarga Kalideres Ditulis Dian, Berisi Curhat Percintaan dan Motivasi

"Setelah makan terakhir, meninggal dunia. Kami bisa menyebutkan bahwa yang bersangkutan sempat makan paling lama tiga hari sebelum meninggal dunia," ujar Ade.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com