Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Slogan Baru Jakarta, F-PDIP: Jangan Diasumsikan Heru Budi Menafikan Anies...

Kompas.com - 12/12/2022, 21:50 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menyoroti soal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memiliki slogan baru di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono.

Untuk diketahui, slogan baru tersebut berbunyi "Sukses Jakarta untuk Indonesia". Adapun slogan sebelumnya yakni "Jakarta Kota Kolaborasi".

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, Heru Budi menganggap bahwa kolaborasi di Ibu Kota telah terbentuk.

Baca juga: Slogan DKI Jakarta Diubah, F-Nasdem Nilai Heru Budi Ingin Tunjukkan Eksistensinya

Karena itu, menurut Gembong, Heru Budi meningkatkan konsep kerja Pemprov DKI Jakarta dengan slogan barunya.

"Pak Pj (Heru Budi) menganggap bahwa fondasi kolaborasi sudah terbentuk, maka ditingkatkan menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'," ucap Gembong melalui sambungan telepon, Senin (12/12/2022).

"Dalam arti bahwa Indonesia akan sukses apabila Jakarta baik, Jakarta kondusif, Jakarta rapi," sambung dia.

Baca juga: Slogan DKI Jakarta Diubah, Fraksi PKS: Enggak Keren, Tidak Milenial...

Gembong pun meminta perubahan slogan ini tak diartikan sebagai langkah Heru Budi untuk menghapus peninggalan Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.

Untuk diketahui, "Jakarta Kota Kolaborasi" merupakan slogan yang dicetuskan Anies Basewedan.

Menurut Gembong, Heru Budi justru menjadikan konsep kolaborasi yang dicetuskan Anies sebagai fondasi untuk menerapkan slogan "Sukses Jakarta untuk Indonesia".

"Jadi, sebetulnya jangan diasumsikan bahwa Pak Heru menafikan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Anies melalui 'Jakarta Kota Kolaborasi', bukan," sebut dia.

"Pak Heru menganggap fondasi sudah terbangun. Ketika kolaborasi sudah terbangun, kita tingkatkan menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'," lanjut Gembong.

Baca juga: Jakarta Punya Slogan Baru, Pemprov DKI Pastikan Tak Ganti Logo PlusJakarta

Ia menilai, perubahan slogan ini juga bermaksud memantik pemangku kebijakan agar bekerja lebih maksimal untuk pembangunan Ibu Kota.

"(Slogan baru) sebagai pemantik motivasi kepada semua pemangku kepentingan bahwa suksesnya Jakarta adalah suksesnya untuk Indonesia," tutur Gembong.

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Raides Aryanto sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI akan menyiapkan surat keputusan (SK) gubernur untuk menggunakan slogan baru itu.

"Terkait dengan slogan 'Sukses Jakarta untuk Indonesia', Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan SK Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya," kata Raides dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: DKI Jakarta Punya Slogan Baru Sukses Jakarta untuk Indonesia

Slogan tersebut, kata Raides, untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Untuk mendukung sekaligus mengajak masyarakat Jakarta untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara, serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” ujar Raides.

Raides juga mengatakan, tidak ada logo baru menggantikan logo "PlusJakarta".

“Jadi, tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta," ujar Raides.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com