Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lilitan Utang Bercampur Sakit Hati Buat Sopir Tega Aniaya Majikan hingga Tewas

Kompas.com - 16/12/2022, 05:42 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa sopir menganiaya majikan hingga tewas menghebohkan warga di Kompleks Perumahan Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (14/12/2022) malam.

Sopir berinisial H (36) tega menganiaya majikannya sendiri hingga tewas, yakni MC (76), serta membuat RC (66) masuk ke ruang perawatan.

Awal mula peristiwa

Peristiwa bermula pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Pada saat itu, pelaku H diminta korban R untuk mengantarnya pulang ke rumah setelah pergi ke suatu tempat.

Baca juga: Sopir Nekat Bunuh Majikan Lansia di Sunter Agung

Saat tiba di rumah, H langsung menemui korban MC lalu membekap dan menyumpal mulutnya menggunakan masker.

MC dibekap dan disekap oleh H kurang lebih selama empat jam, sejak pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada sela-sela penyekapan, H memukul rahang MC sebanyak dua kali hingga mengakibatkan kematian.

"Korban sudah meninggal dunia dan pada gigi korban ditemukan sudah copot karena dibekap mulutnya dan dimasuki masker oleh pelaku," ujar Kapolsek Tanjung Priok, Kompol M Yamin, saat dikonfirmasi Kamis (15/12/2022).

Setelah menyebabkan korban meninggal, RC yang merupakan adik MC pulang ke rumah tempat pembunuhan terjadi selepas waktu salat Isya.

Saat ingin memasuki rumah, RC curiga pagar rumahnya digembok, padahal di dalam ada H dan MC.

Baca juga: Majikan Dianiaya Sopir hingga Tewas di Sunter, Mulut Dibekap dan Disumpal Masker

Bersamaan dengan kecurigaan tersebut, RC panik lantaran MC tidak kunjung mengangkat teleponnya saat dihubungi.

Kepanikan itu membuat RC meminta seorang tetangga yang juga menjadi saksi bernama Muhammad Nasari (33) untuk mendobrak pagar dan menemaninya masuk ke dalam rumah yang terkunci bersama dua orang lain.

 

Saat masuk ke dalam rumah, Nasari menceritakan kondisinya gelap. RC pun menyalakan lampu dan ia mengikutinya naik ke lantai atas untuk memeriksa MC.

"Ketika menaiki anak tangga saya diserang pelaku dari belakang dan melawan dengan membantingnya ke lantai. Tidak ada luka serius, tetapi pelaku kemudian berlari ke atas melukai R dan saya keluar berteriak meminta bantuan," jelas Nasari.

Sempat dikepung warga

Baca juga: Sopir yang Aniaya Majikan hingga Tewas di Sunter Agung Sempat Dikepung Warga

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Bryan Rio Wicaksono, menuturkan bahwa H sempat dikepung warga usai aksinya diketahui.

"Sama warga dikepung di depan rumah, cuma warga enggak berani masuk, makanya menghubungi pihak Polsek Tanjung Priok," jelas Bryan saat dikonfirmasi, Kamis (15/12/2022).

Bersembunyi di loteng

Saat terkepung dan hendak ditangkap, pelaku H bersembunyi di loteng rumah korban.

Akan, tetapi keberadaannya berhasil terendus polisi yang datang ke lokasi kejadian pada Rabu (14/12/2022) malam.

Baca juga: Sopir yang Aniaya Majikan hingga Tewas di Sunter Agung Sempat Sembunyi di Loteng

"Kami masuk kami cari di dalam-dalam, tahunya dia lagi ngumpet di loteng," ungkap Bryan.

Pelaku sakit hati karena sering disalahkan

Berdasarkan keterangan pelaku, Kompol M Yamin mengatakan bahwa H melakukan tindakan keji tersebut lantaran sering disalahkan oleh korban.

Selain itu, H juga mengaku bahwa dirinya kerap menerima cacian di depan umum sehingga timbul sakit hati dan rasa dendam.

"Kemudian pelaku sakit hati hingga melakukan tindak kekerasan terhadap korban," kata Yamin.

Baca juga: Motif Sopir Aniaya Majikan hingga Tewas di Sunter Agung: Sakit Hati hingga Terlilit Utang

Terlilit hutang dan ingin menguasai harta korban

 

Berdasarkan keterangan sementara, pelaku H juga mengaku terlililit hutang sehingga dirinya ingin menguasai harta yang dimiliki korban.

"Menurut keterangan yang bersangkutan, pelaku mempunyai banyak utang," jelas Bryan.

Kemudian Bryan mengatakan bahwa H tidak bisa melunasi utang-utangnya tersebut.

Baru bekerja selama tiga bulan dan bekas pengemudi ojek online

Baca juga: Sopir yang Aniaya Majikan hingga Tewas di Sunter Agung Baru 3 Bulan Bekerja

Pelaku H diketahui baru bekerja sebagai sopir pribadi korban kurang lebih selama tiga bulan.

Sebelum alih profesi menjadi sopir pribadi, H merupakan seorang pengemudi ojek online.

H menawarkan diri apabila ada yang ingin menyewa jasanya sebagai sopir pribadi, kemudian ia dipekerjakan oleh korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com