JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi geografis DKI Jakarta yang berada di wilayah hulu, berdekatan dengan pantai dan banyak dialiri sungai membuat Ibu Kota tak bisa lepas dari potensi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi saat musim hujan di antaranya banjir, angin kencang, pohon tumbang, jalanan licin, hingga genangan.
Menghadapi situasi tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah menggelar koordinasi kesiapan menghadapi bencana hidrometeorologi pada 2022-2023.\
Baca juga: Antisipasi Banjir di Ciracas, Pemkot Jaktim Buat Embung di Kelurahan Susukan
Heru berujar, Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi potensi bencana ini.
"Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Ibu Kota," tutur Heru, dikutip dari Jakita, Minggu (18/12/2022).
Untuk memastikan persiapan menghadapi dampak hujan deras, Heru meninjau sejumlah infrastruktur pengendali banjir, salah satunya Stasiun Pompa di Waduk Pluit Timur, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Menurut Heru, peninjauan ini dilakukan untuk memastikan infrastruktur pengendali banjir berjalan optimal dan memastikan semua instalasi listrik berfungsi.
Adapun Stasiun Pompa Pluit Timur merupakan salah satu infrastruktur penting untuk drainase Jakarta. Setidaknya saat ini ada 10 pompa air yang ada di kawasan Waduk Pluit tersebut.
Adapun Stasiun Pompa Pluit Timur ini memiliki fungsi sebagai sistem pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai Ciliwung yang mampu menampung debit air sebesar 34 meter kubik per detik.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi hingga Februari 2023, DKI Jakarta Siap Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun juga melakukan sejumlah upaya untuk menangani bencana hidrometeorologi.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Moh Insaf, pihaknya terus memantau prakiraan cuaca.
Selain itu, BPBD DKI juga memantau peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terkait curah hujan hingga kecepatan angin.
"BPBD DKI juga menyiagakan 276 personel di tiap wilayah untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem," ujar Insaf saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/11/2022).
BPBD juga disebut berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk pemantauan tinggi muka air.
Kemudian, bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk pemangkasan pohon tua yang rawan tumbang jika terjadi hujan maupun angin kencang.
Berdasarkan pernyataan Insaf, prediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2023.
(Penulis : Zintan Prihatini | Editor : Larissa Huda, Novianti Setuningsih)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.