Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Kunjungi Fraksi DPRD DKI Jakarta, Pengamat: Mungkin Dia Sadar Hanya PJ Gubernur

Kompas.com - 20/12/2022, 19:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, ke sejumlah Fraksi DPRD DKI Jakarta menjadi suatu hal baru yang dilakukan oleh pimpinan eksekutif Jakarta.

Sebab, Heru disebut sebagai Gubernur DKI Jakarta pertama yang mengunjungi fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN, Zita Anjani, saat Heru mengunjungi fraksi-fraksi legislatif Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (19/12/2022) siang.

Baca juga: Lama Ngobrol di Gedung DPRD DKI, Pengamat Politik Nilai Heru Budi Dekat dengan PDIP

"(Heru Budi) gubernur pertama yang mengunjungi kami, fraksi-fraksi, di DPRD," kata Zita di ruang kerjanya di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Terkait dengan hal itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan bahwa Heru tahu diri dengan jabatannya saat ini.

"Yang baru dari Heru karena inisiatif berkunjung (ke fraksi-fraksi DPRD DKI Jakarta) dan jemput bola. Mungkin Heru sadar bahwa ia hanya PJ Gubernur yang tak dipilih langsung warga Jakarta," kata Adi ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (20/12/2022).

Karena itu, Adi melanjutkan bahwa Heru perlu upaya aktif untuk berkomunikasi dengan DPRD.

Baca juga: Heru Budi Kunjungi DPRD DKI, Pengamat Politik: Inisiatif untuk Jemput Bola

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta sebelumnya dikatakan Adi relatif pasif karena punya legitimasi rakyat sehingga berkomunikasi dengan DPRD seperlunya saja.

Meski begitu, Adi menilai bahwa kunjungan Heru ke sejumlah Fraksi DPRD DKI Jakarta adalah langkah yang bagus.

"Saya kira ini langkah bagus membangun jembatan pengertian dengan DPRD," tutur Adi.

Kunjungan Heru ke Fraksi DPRD DKI menjadi suatu hal yang telah direncanakan untuk menjalin silahturagmi dan komunikasi dengan DPRD.

Baca juga: Saat Heru Budi Lebih Lama Ngobrol dengan PDI-P Dibanding PKS dan PAN

Tapi, dalam kunjungannya itu, mantan Wali Kota Administrasi Jakarta Utara tersebut mendapat berbagai kritikan maupun masukan.

 

Dua hal utama yang paling disorot adalah kebijakannya mengenai pembatasan usia penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) maksimal 56 tahun dan slogan baru Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com