Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Jejak Terakhir Penculikan Malika, Tak Pernah Kembali Setelah Pamit Membeli "Fried Chicken"

Kompas.com - 21/12/2022, 06:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia enam tahun bernama Malika Anastasya di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, menjadi korban penculikan yang diketahui dilakukan oleh seorang pemulung yang disebut bernama Yudi.

Peristiwa penculikan tersebut terjadi pada Rabu (7/12/2022). Hingga berita ini ditayangkan, korban dan pelaku belum diketahui keberadaannya.

Penculikan mencuat ke publik setelah beredarnya video viral yang menarasikan seorang bocah berusia enam tahun diduga diculik.

Dalam video itu tampak pria yang mengenakan pakaian dan topi serba hitam mendekati korban. Kemudian, pelaku memegang tangan korban dan menariknya masuk ke bajaj.

Baca juga: Minim Informasi, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Penculikan Malika di Gunung Sahari

Jejak terakhir di Stasiun Kota

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengungkapkan, jejak terakhir keberadaan penculik dan bocah bernama Malika Anastasya (6) ada di sekitar Stasiun Kota, Jakarta Barat.

"Pengakuan terakhir diturunkan setelah TKP, lalu membeli ayam, itu diturunkan di dekat Stasiun Kota," kata Komarudin, Senin (19/12/2022).

Keterangan tersebut didapatkan oleh polisi setelah memeriksa sopir bajaj yang membawa pelaku dan Malika. Atas informasi itu, kata Komarudin, jajarannya langsung menelusuri kawasan Stasiun Kota.

Menurut Komarudin, penyidik langsung berupaya melacak pergerakan pelaku melalui kamera pengawas CCTV. Namun, sangat disayangkan polisi hilang jejak sampai ke titik di dekat Stasiun Kota.

"Ini yang masih terus kami upayakan arah perjalanan dari pinggir rel sampai Stasiun Kota," imbuh dia.

Baca juga: Detik-detik Penculikan Anak Perempuan di Gunung Sahari yang Dibawa Kabur dengan Bajaj

Kerja sama dengan Dinas Dukcapil

Polisi akan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta untuk menyelidiki kasus penculikan Malika.

"Identitas pelaku dengan persamaan atau kesesuaian dengan ciri-ciri agak sulit digambarkan karena cukup jauh (dari rekaman CCTV di sekitar lokasi)," ujar Komarudin, Senin (19/12/2022).

Komarudin mengatakan, koordinasi tersebut dibuat lantaran minimnya informasi yang didapat penyidik berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan kamera pengawas CCTV.

Sejauh ini, kata Komarudin, penyidik hanya bisa menggambarkan ciri-ciri pelaku setelah mendapatkan keterangan dari berbagai saksi yang telah diperiksa.

"Kami hanya bisa menggambarkan dari orang-orang yang memang sering melihat, kemudian ciri-ciri khusus masih kami gambarkan," ungkap dia.

Setelah mendapatkan sketsa wajah pelaku, Komarudin berujar, jajarannya akan berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil DKI untuk menyesuaikan ciri-ciri dengan data kependudukan pelaku.

Baca juga: Sebelum Bawa Kabur Malika, Penculik Sempat Pamit Beli Fried Chicken, tapi Tak Pernah Kembali...

Detik-detik sebelum penculikan

Ibu dari Malika, Oni, menceritakan sore itu Yudi datang ke warungnya yang dijaga oleh kakak dari Malika. Saat itu, Yudi disebut sempat menanyakan teh manis. Karena tak ada teh manis, Yudi pun hanya ditawari kopi.

Saat itu, Yudi juga minta agar membuatkan kopi yang sama untuk suami Oni dan susu untuk kakak Malika. Tak sampai di situ, Yudi juga sempat meminta nasi yang juga tidak dijual di warung Oni.

Karena permintaan itu, Oni meminta kakak dari Malika untuk membeli beras di seberang jalan. Setelah nasi matang, kata Oni, Yudi sempat pamit untuk membeli "fried chicken" atau ayam goreng.

Saat itu, Yudi disebut menitipkan tasnya di warung Oni seraya membeli ayam goreng. Ia pun sempat mengajak Malika untuk ikut pergi membeli ayam goreng.

"Sambil bilang mau beli ayam 'chicken' dia nyolek anak saya yang kecil. 'Dek (Malika), mau ikut enggak?' begitu," tutur Oni menirukan ucapan Yudi saat itu, seperti dilansir dari Kompas TV, dikutip Selasa (20/12/2022).

Saat mendengar ajakan itu, Malika sempat berlari dan sembunyi. Namun, akhirnya Malika mengikuti Yudi. Sejak kepergiannya saat itu Malika tak kunjung kembali.

Baca juga: Sebelum Culik Bocah di Gunung Sahari, Pelaku Kerap Mampir ke Kedai Orangtua Korban

Kakak dari Malika pun sempat melihat arah kepergian Yudi bersama Malika yang tak lazim. Ia pun menceritakannya pada ayahnya. Namun, sang ayah tidak menaruh kecurigaan.

"Paling juga beli ayam 'chicken', nanti juga pulang. Biasanya juga seperti itu," tutur Oni menirukan ucapan suaminya waktu itu.

Oni baru menyadari anaknya hilang pada sore hari saat pulang bekerja. Saat itu, ia menyadari Malika sudah tidak ada di rumah sejak dibawa oleh pria bernama Yudi itu.

Dua hari setelah kejadian, Oni melaporkan anaknya yang hilang kepada kepolisian. Lantaran tak ada jawaban setelah laporan, Oni dan keluarga berinisiatif mengecek kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.

(Penulis : Reza Agustian | Editor : Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com