Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Residivis Dibutakan Rasa Cemburu, Bunuh Teman yang Akan Nikahi Mantan Istri, Berakhir Masuk Bui Lagi...

Kompas.com - 21/12/2022, 07:23 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang residivis kasus narkoba berinisial TS (41) kembali masuk bui lantaran menusuk teman sekaligus tetangganya sendiri, EP (28), di Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Minggu (18/12/2022).

Peristiwa tersebut menghebohkan warga sekitar, lantaran terjadi pada siang hari sekitar pukul 11.30 WIB di gang padat rumah-rumah warga.

Korban tewas

Kapolsek Ciledug Kompol Noor Meghantara mengatakan, TS menusuk korban menggunakan pisau.

EP yang sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit tidak bisa bertahan dan meninggal dunia. Korban mengalami luka tusuk di bagian perut dan bahunya.

“Betul (kejadian T menusuk EP), penganiayaan mengakibatkan meninggal,” kata Noor saat dikonfirmasi, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Cemburu, Residivis di Tangerang Tusuk Teman yang Akan Nikahi Mantan Istrinya

Noor menjelaskan, pelaku adalah seorang residivis kasus narkoba yang baru bebas dari penjara beberapa waktu lalu.

Akibat cemburu

Berdasarkan hasil pemeriksaan, TS menusuk korban diduga lantaran cemburu terhadap EP yang akan menikahi mantan istrinya, H. EP dan H berencana menikah pada Januari 2023.

“Motifnya cemburu, mantan istrinya dekat sama korban (EP),” ujar Noor.

Saat masih mendekam di penjara, TS telah resmi bercerai dengan H, sehingga sang mantan istri dan korban merasa tidak masalah jika mereka menjalin hubungan.

Namun, emosi TS justru tersulut mengetahui teman dan mantan istrinya itu akan menikah.

Baca juga: Sebelum Membunuh, Residivis di Tangerang Sering Adu Tonjok dengan Teman yang Akan Nikahi Mantan Istrinya

Pelaku dan korban sering cekcok

Warga sekitar bernama Rian (28) mengatakan, pelaku dan korban sering cekcok mulut setiap bertemu di jalan.

"Mereka juga sering itu adu tonjok, tapi tangan kosong, jadi warga di sini mah enggak pernah ikut campur," kata Rian saat dijumpai di lokasi kejadian.

Menurut Rian, mereka biasanya berkelahi dengan tangan kosong, tanpa senjata tajam.

Selama ini, warga tidak mau ikut campur karena tahu persoalan utama yang memicu hal itu adalah masalah pribadi.

Baca juga: Residivis Pembunuh Teman yang Akan Nikahi Mantan Istrinya Terancam 20 Tahun Penjara

Selain itu, korban EP juga sebelumnya jarang menanggapi pelaku yang berulang kali menghampirinya untuk berbuat rusuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com