JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menduga pelaku penculikan gadis kecil Malika Anastasya (6) di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat, memiliki identitas yang berbeda-beda di sejumlah tempat.
Hal itu disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat menjelaskan hasil penyelidikan dan penelusuran identitas pelaku penculikan Malika.
"Keterangannya dari nama saja berbeda-beda. Beberapa orang yang kami interogasi, namanya berbeda. Ada yang mengatakan inisial Y ada yang mengatakan inisial H," ujar Komarudin saat dikonfirmasi, Kamis (22/12/2022).
Baca juga: Polisi: Penculik Gadis Kecil Malika Diduga Seorang Pemulung
Selain itu, kata Komarudin, penyidik juga mendapatkan informasi bahwa pelaku bekerja sebagai pemulung barang bekas.
Pelaku juga diketahui tidak memiliki tempat tinggal tetap dan kerap berpindah-pindah.
Berbekal keterangan tersebut, tim penyidik gabungan kemudian menelusuri sejumlah pangkalan, atau tempat berkumpulnya para pemulung di sepanjang Jalan Gunung Sahari.
"Di sepanjang Gunung Sahari Jakarta Pusat sampai ke wilayah Jakarta Utara pun saat ini tim masih menyusuri. Sekarang masih nihil, kami baru dapat ciri-ciri gerobak yang sering digunakan," kata Komarudin.
"Sementara ini informasinya memang dia tidak punya tempat tinggal tetap. Termasuk beberapa interogasi, dia terkadang tidur di beberapa tempat dan tidak punya tempat tinggal tetap," pungkasnya.
Baca juga: Kronologi Penculikan Malika oleh Pemulung, Diajak Beli Fried Chicken tetapi Tak Pernah Kembali...
Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona sebelumnye mengungkapkan bahwa kasus penculikan tersebut terjadi pada Rabu (7/12/2022).
"Iya, kejadian tanggal 7 Desember 2022. Keluarga korban kemudian datang ke Polres Jakarta Pusat melaporkan kehilangan anaknya tanggal 9," ujar Bona.
Ibu korban, Oni, bercerita bahwa anak sulungnya atau kakak dari Malika pada saat kejadian tengah berjaga di warung kecil mereka.
Kemudian, pelaku yang sebenarnya tidak asing bagi keluarga korban datang dari arah Kemayoran dan mampir ke warung mereka untuk membeli teh.
"Dia datang kemari, nanya sama anak saya yang gede, ‘Ada teh manis enggak?’, ‘Enggak ada, adanya kopi," ungkap Oni, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (17/12/2022).
Baca juga: Memburu Jejak Terakhir Penculikan Malika, Tak Pernah Kembali Setelah Pamit Membeli Fried Chicken
Selain itu, pelaku juga membeli nasi, tetapi anak sulung Oni mengatakan kepada pelaku di warungnya tidak memiliki nasi.
Kemudian, si pelaku menyuruh kakak Malika untuk membeli beras dan memasaknya, sementara dirinya membeli ayam goreng.
“Anak saya beli (beras) ke seberang, terus disuruh masak. Dia ngomong, ‘Mau beli ayam chicken, kita makan bareng-bareng di sini’," kata Oni.
Saat hendak membeli ayam goreng tepung yang tak jauh dari warung milik keluarga korban, pelaku mengajak Malika untuk ikut.
"Sambil bilang ayam chicken, dia (pelaku) nyolek anak saya yang kecil, ‘Dek mau ikut nggak?’ gitu,” ungkap Oni.
Namun hingga sore tiba, Malika ternyata belum pulang juga. Karena khawatir, Oni meminta suaminya untuk mencari anak perempuan mereka, tetapi usahanya sia-sia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.