Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tak Ada Pasien Covid-19, RLC Tangsel Berubah Jadi Kantor Dinas Ketahanan Pangan

Kompas.com - 23/12/2022, 19:44 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, rumah lawan Covid-19 (RLC) di Serpong kini telah dialihfungsikan menjadi kantor Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Tangsel.

Ia menyebut, sejak 2019 lalu, kawasan seluas 10 hektar tersebut memang direncanakan menjadi kawasan pertanian terpadu (KPT).

Namun seiring melonjaknya kasus, bangunan tersebut dimanfaatkan sementara waktu untuk pasien Covid-19 isolasi.

Kini, setelah Covid-19 menurun dan tak ada lagi pasien yang dirawat disana, kawasan itu pun dikembalikan ke fungsi awalnya.

"Sudah menjadi kawasan pertanian terpadu (KPT) lagi. RLC sudah selesai, sudah tidak digunakan sejak beberapa bulan lalu," ujar Benyamin saat tasyakuran kantor DKP3 di Ciater, Serpong, Tangsel pada Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Ketua Satgas Covid-19: RSDC Wisma Atlet Berhenti Operasi 31 Desember, Disisakan 1 Tower untuk Antisipasi

Menurut Benyamin, kasus Covid-19 di Tangsel saat ini sudah mulai landai. Pasien pun mayoritas hanya melakukan isolasi mandiri (isoman).

Kemudian, rencana perbaikan atau renovasi kantor DKP3 itu kemungkinan akan memakan waktu sekitar tiga bulan sebelum akhirnya dibuka secara resmi.

Dari perubahan fungsi tersebut, Benyamin berharap lahan di sekitarnya bisa dimanfaatkan untuk konsep agrowisata baik di sektor perikanan, peternakan, maupun perkebunan.

"Lahan ini seluruhnya 10 hektar, hampir 6 hektar kita gunakan untuk tandon, sisanya 4 hektar lebih untuk KPT," jelas Benyamin.

Baca juga: Pemerintah Berencana Akhiri PPKM, Covid-19 Bakal Jadi Endemi?

"Kita sudah punya masterplan kawasan pertanian terpadu, karena Covid-19 saja ini digunakan untuk RLC. Setelah ini kita kembalikan ke fungsi kawasan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com