Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Aksi Koboi di Jalanan Jakarta, Sosiolog: Jalan bak Arena Pertarungan Kuasa

Kompas.com - 27/12/2022, 10:35 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi koboi jalanan berulang kali terjadi di wilayah Ibu Kota. Terbaru, pengendara Pajero berpelat nomor B 1690 QH menodongkan pisau kepada R (33) di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Insiden itu terjadi pada Minggu (25/12/2022) malam.

Sebelumnya, pada Kamis (8/12/2022), seorang pengendara mobil berinisial DP juga diduga mengancam CE (27) menggunakan senjata api. Belakangan, polisi menyebut alat yang digunakan untuk mengancam CE yakni alat cukur, bukan senjata api.

Pada 18 September 2022, seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga menodongkan pistol saat laju mobil berpelat dinas yang dikemudikannya terhalang di Jalan Tol Jagorawi, Cipayung, Jakarta Timur, arah Jakarta.

Baca juga: Deretan Kasus Pengemudi Pajero Bak Jagoan ke Pengendara Lain

Berkait maraknya aksi koboi-koboian di jalan, sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) AB Widyanta mengatakan, jalanan menjadi arena spektakel, yaitu ajang kompetisi untuk menunjukkan kehebatan, kekuasaan, dan kekuatan.

"Ini menunjukkan bahwa jalanan seperti arena pertarungan kuasa antarorang-orang yang kemudian merasa itu adalah jalannya sendiri, merasa itu adalah akses yang layak untuk dia dapatkan tanpa perlu memedulikan orang lain," ujar Abe, sapaan AB Widyanta, saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).

Penodongan di jalan, lanjut dia, merupakan realitas sosiologis yang perlu dipahami secara lebih kompleks.

Baca juga: Arogansi Pengemudi Pajero yang Todongkan Pisau Hanya Karena Tak Diberi Jalan saat Menyerobot di Kelapa Gading

Abe menuturkan, kekerasan di jalan adalah wujud arogansi dari individu tertentu yang merasa memiliki kekuatan dan hak lebih dibandingkan yang lain.

"Ini sebetulnya penanda bahwa kita semakin pudar di dalam kota metropolitan itu. Etika hidup bersama semakin luntur, semakin mengalami kemerosotan yang terlihat makin sering kasus-kasus seperti ini," tutur Abe.

Abe berpendapat, munculnya perilaku koboi di jalanan Ibu Kota bukan hanya karena faktor emosional dan arogansi.

Baca juga: Amuk Pengemudi Pajero, Todongkan Pisau dan Serempet Mobil di Kelapa Gading

Ada persoalan mendasar yang belum kunjung selesai hingga hari ini, yakni ketersediaan transportasi publik yang merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kendaraan pribadi yang melimpah membuat penggunaan jalan makin terbatas.

"Ada yang perlu lebih sangat serius dipikirkan oleh pemerintah, sampai kapan kah negara ini memfasilitasi kendaraan-kendaraan pribadi tanpa pernah berpikir holistik, bahwa kita membutuhkan transportasi publik yang lebih bersifat tidak pribadi, tetapi yang massal," kata Abe.

Dalam konteks masyarakat di dunia ketiga dengan jumlah penduduk yang banyak, transportasi publik menjadi sebuah kebutuhan mutlak.

Sebab, jalanan tidak bisa berkembang lagi karena permukiman sudah sangat padat.

Baca juga: Ditodong Pisau oleh Pengemudi Pajero di Kelapa Gading, Korban: Anak Saya Ketakutan

Abe sendiri mengaku tak ingin spekulatif terkait kasus penodongan pisau yang diduga dilakukan oleh pejabat publik.

Namun, apabila benar, Abe berpandangan, pelaku merupakan model pejabat yang tidak memiliki etika publik.

"Kalau dia berjalan, mestinya tidak baperan karena dia harus berbagi jalan dengan warga masyarakatnya," jelas Abe.

"Ini sebuah kesadaran bersama baik pejabat maupun bukan pejabat, warga negara biasa, bahwa semua memiliki hak atas akses jalan itu," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com