Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Korban Kebakaran di Bangka: Baju Toga Anak yang Disiapkan, Terbakar Tak Tersisa...

Kompas.com - 27/12/2022, 17:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang meratakan puluhan rumah di Jalan Bangka Buntu I Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022) malam, menyisakan pilu bagi para korban.

Seperti yang dirasakan Mukani, kini ia hanya bisa meratapi rumah semi permanen tempatnya berteduh telah hangus dilalap si jago merah.

Kayu yang menjadi konstruksi rumah Mukani itu kini tinggal arang. Tembok yang berwarna putih, kini telah hitam.

Mukani hanya bisa pasrah. Ia menganggap kebakaran yang terjadi ini adalah sebuah musibah.

Baca juga: Warga Pergoki Pria Curi Tembaga di Rumah yang Terbakar di Bangka Jaksel

"Saya tidak bisa menyelamatkan barang-barang. Karena dari pojok ada listrik di bawah, mending lari saya. Urusan di dalam enggak mikirin," kata Mukani.

Mukani yang mengenakan kaos sesekali berdiri terpaku di depan pintu kontrakan yang selamat dari api. Tatapan matanya kosong.

Ia rupanya sedang memikirkan nasib anaknya karena baju toga yang dipersiapkan untuk wisuda pada awal Januari 2023 habis terbakar.

"Anak saya baru selesaikan kuliah di Pamulang. Januari tahun depan wisuda. Dokumen dan baju toga itu sudah disiapkan terbakar tak tersisa," kata Mukani.

Padahal, bagi Mukani, momen wisuda itu adalah hal yang paling ditunggu. Karena itu, putranya diminta untuk segera mengurus ke kampus sejak api yang membakar rumah di lantai dua itu padam.

Baca juga: Terobos Garis Polisi, Korban Kebakaran di Bangka Cari Sisa-sisa Barang Berharga di Puing Rumah

"Nama anak saya Muhamad Azizul Hakim. Dia sudah langsung hubungin ke kampus," ucap Mukani.

Kini, barang yang Mukani miliki hanya sehelai baju yang ia kenakan. Baju itu telah digunakan sejak Senin malam saat ikut berupaya memadamkan api.

"Sisa baju ini aja yang saya gunakan. Semua habis terbakar. Saya ambil tabung gas saja ini kali bisa dicuci, terus ditukar di agen bisa saya pakai lagi," ucap Mukani.

Rumah Mukani salah satu dari sejumlah tempat tinggal warga yang ludes dilalap si jago merah pada Senin malam.

Total ada 36 unit mobil pemadam kebakaran dan 180 personel yang dikerahkan untuk melakukan proses pemadaman api.

Ada ratusan kepala keluarga yang terdampak akibat kebakaran. Sebanyak 52 KK berada di RT 006, 82 KK di RT 007 dan 45 KK di RT 008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com