Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tukang Urut Siram Istri dan Anak dengan Air Keras Hingga Tewas

Kompas.com - 27/12/2022, 23:54 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rizal alias Ahmad (48), yang berprofesi sebagai tukang urut tega menyiram istrinya, SS (31), dan anaknya, KM yang masih berusia 1 tahun 8 bulan, dengan air keras.

Peristiwa tragis tersebut terjadi di kediaman mereka di Kapuk Rawa Gabus, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (26/12/2022).

Aksi sadis Rizal membuat geger warga sekitar. Sebab saat kejadian SS sambil menggendong anak balitanya sempat meminta pertolongan warga usai disiram air keras oleh suaminya.

Sempat minta tolong

Berdasarkan keterangan tetangga korban, Sumiyati, saat SS meminta tolong warga sambil menggendong bayinya, kondisi tubuh dan wajahnya sudah melepuh dan berasap.

Saat keluar rumah, anak balita dari SS sudah tidak sadarkan diri. Tak lama berselang, SS pun akhirnya tak sadarkan diri di hadapan para warga.

Baca juga: Selain Aniaya Anak dan KDRT ke Istri, Bos Perusahaan Swasta Juga Dituding Doyan Selingkuh

"Dia (korban) keluar dalam kondisi badan mengebul, teriak manggil ibu-ibu yang lagi kumpul," ujar Sumiyati dilansir dari Wartakotalive.com.

Sumiyati melanjutkan, sebelum kedua korban keluar, Rijal sempat dilihat oleh warga keluar dari rumahnya dengan tergesa-gesa.

Namun, Sumiyati saat itu tak mengetahui kalau Rijal baru saja menyiksa istri dan anaknya. Pasalnya, tak ada suara sedikitpun dari rumah korban sebelum SS berteriak.

"Pertama keluar, suaminya dulu. Memang jalannya agak tergesa-gesa. Tapi kami enggak tahu dia habis menyiram istri dan anaknya, kalau tahu sudah pasti dicegat," tuturnya.

Kedua korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis. Namun nyawa mereka tidak tertolong karena menderita luka bakar serius.

”SS mengalami luka di bagian muka dan tangan. Anaknya juga menderita luka di bagian muka dan badan,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cengkareng Komisaris Ardhie Demastyo.

Baca juga: Kabur Setelah Siram Air Keras ke Istri dan Bayinya, Pria di Cengkareng Kini Diburu Polisi

Motif sakit hati

Menurut Ardhie, masalah keluarga menjadi alasan utama RL, melakukan penyiraman air keras kepada istri dan anak balitanya hingga meninggal dunia.

"Dari informasi keluarga korban, pelaku dan korban sering berantem masalah keluarga," ujar Ardhie, Selasa (27/12/2022).

"Ada informasi juga kalau keluarga dari pelaku ini sering diomongin oleh korban," sambungnya.

Hal tersebut membuat Ardhie naik pitam dan tanpa pikir panjang menyiramkan air keras kepada istrinya hingga turut mengenai sang anak.

Saat ini kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang usai kejadian melarikan diri menggunakan ojek online. "Kasusnya sedang kami tangani, sementara pelaku sedang dalam proses pengejaran," ujar Ardhie.

(Kompas.com: Annisa Ramadani Siregar | Wartakotalive.com: Nuri Yatul Hikmah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com