Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif KRL Orang Kaya Dinilai Tak Adil, Berkontribusi Kurangi Macet tapi Harus Bayar Lebih Mahal

Kompas.com - 30/12/2022, 07:14 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

"Mau enggak mau tetap naik karena butuh. Berapa pun kenaikannya tetap naik KRL, kalau bisa enggak usah dinaikin," lanjut dia.

Perbaikan Fasilitas

Penumpang lainnya bernama Olga (21) mengatakan, tidak masalah jika terjadi penyesuaian tarif.

Akan tetapi ia menekankan pada perbaikan fasilitas oleh pengelola KRL agar pengguna tidak merasa kecewa telah membayar lebih.

"Sebenarnya bagus kalau ada kayak gitu, asal fasilitasnya lebih memadai. Jumlah gerbongnya ditambah karena bayarnya ditambah, masih kurang padahal penggunanya bejibun," jelas Olga.

"Kasian yang mampu bayar lebih, naik KRL tapi fasilitasnya sama saja," lanjut dia.

Baca juga: Tarif KRL Bakal Dibedakan Sesuai Kemampuan Bayar, Pengguna: Apakah Nanti Ada Kelas Ekonomi dan Eksekutif?

Mahasiswa UI itu mengaku lebih memilih menggunakan KRL dibanding transportasi umum lainnya karena bisa terhindar dari macet.

"Gak macet, terus lebih cepat nyampenya. Daripada transportasi yang lain kayak bis, itu kan kejebak macet," kata Olga.

Penumpang KRL bernama Tria (30) mengatakan bahwa ia belum tahu dengan rencana kajian tersebut.

Ia mengaku tak masalah jika ada penyesuaian tarif asalkan kenaikannya tidak terlalu tinggi.

"Belum tahu. Enggak apa-apa sih, biar ada perubahan. Lagian masih murah, kalau kata saya di bawah Rp 10.000 dibanding naik angkot dan lain-lain," kata Tria saat ditemui di Stasiun Rawa Buntu, Tangsel, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Agar Subsidi Tepat Sasaran, Kemenhub Kaji Pilihan Kartu Perjalanan KRL Sesuai Kemampuan Bayar

Ia mengaku tidak keberatan sama sekali dengan rencana Kemenhub.

Tria bakal tetap setia menggunakan KRL dan tidak akan beralih ke transportasi umum lainnya nantinya.

Pegawai swasta itu biasa naik KRL dari Stasiun Depok Baru ke Stasiun Rawa Buntu. Setiap hari, ia naik KRL ke tempat kerjanya di BSD.

"Alasan naik KRL karena murah, enggak macet dan bebas banjir. Wajar untuk penyesuaian tarif karena banyak pembaharuan (fasilitas), banyak eskalator sama lift, jadi wajar," jelas Tria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com