Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kudu Insight
Riset dan analisis

Kudu Insight merupakan kolaborasi Kompas.com dan Kudu, periset dan pengolah data. Kudu Insight menyajikan kajian, analisis, dan visualisasi olah data digital atas fenomena dan peristiwa yang mencuat di publik dan ranah digital.

9 Klaster Kemacetan di Jakarta dan Cara Menghindarinya Pakai Data

Kompas.com - 30/12/2022, 09:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Terakhir, ada klaster ungu. Karaktersistik klaster ini cenderung mirip dengan klaster biru muda. Artinya, jika berangkat sebelum atau setelah pukul 08.00 WIB akan lebih cepat sampai. Puncak kemacetan berada di pukul 08.15 WIB. Setelah itu, waktu tempuh cenderung terus susut.

Meski demikian, terdapat tren kenaikan waktu tempuh setelah pukul 09.30 menuju 09.45 WIB. Klaster ungu sekurangnya berada di kawasan Jelambar di Jakarta Barat dan kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur. 

4 klaster dominan kemacetan di petang hari

Sementara itu, untuk waktu pulang kerja terdapat empat klaster yang bisa diamati. Masing-masing adalah klaster merah, klaster kuning, klaster biru, dan klaster hijau, sebagaimana divisualisasikan dalam peta di bawah ini.

Grafik tren kemacetan di 4 klaster dominan kemacetan jalanan Jakarta pada jam sibuk pulang kerja pukul 16.00-19.30 WIB menuju kawasan Senayan, berdasarkan data yang diambil pada 8-11 November 2022 menggunakan HERE Maps API kemudian diolah memakai metode clustering K-MeansKUDU INSIGHT/NURVIRTA MONARIZQA Grafik tren kemacetan di 4 klaster dominan kemacetan jalanan Jakarta pada jam sibuk pulang kerja pukul 16.00-19.30 WIB menuju kawasan Senayan, berdasarkan data yang diambil pada 8-11 November 2022 menggunakan HERE Maps API kemudian diolah memakai metode clustering K-Means

Klaster merah terpantau memiliki anggota paling sedikit. Orang-orang yang tinggal di klaster ini terlihat pulang berbarengan pada jam 16.30 WIB sehingga menimbulkan lonjakan kemacetan.

Intensitas kemacetan terpantau turun pada jam pukul 17.00 WIB. Akan tetapi, di jam 17.30 WIB, kemacetan kembali melonjak, sebelum akhirnya turun pada pukul 18.30 WIB. Klaster ini sekurangnya terdiri atas Bintaro di Tangerang Selatan dan Pondok Indah di Jakarta Selatan.

Sementara mereka yang tinggal di klaster kuning, nampak pulang kerja secara serempak pada pukul 17.00 WIB. Hal ini memicu naiknya grafik kemacetan relatif secara tajam setelah waktu tersebut.

Kemacetan baru terpantau mulai menurun setelah pukul 19.00 WIB. Klaster ini sekurangnya terdiri atas kawasan Cipondoh di Tangerang dan Cibubur di Jakarta Timur. 

Akibat Jalan Prof Dr Satrio tergenang akibat diguyur hujan deras, kemacetan terjadi hingga ruas jalan Cassablanca, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019). KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Akibat Jalan Prof Dr Satrio tergenang akibat diguyur hujan deras, kemacetan terjadi hingga ruas jalan Cassablanca, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).

Adapun klaster biru muda dan hijau memiliki karakteristik yang mirip. Penduduknya cenderung pulang kerja secara berangsur-angsur Hal ini relatif tampak dari grafik yang relatif tidak mengalami lonjakan.

Akan tetapi, puncak kemacetan untuk keduanya terlihat muncul di jam 18.00 WIB. Khusus untuk klaster biru muda, kemacetan relatif mereda setelah pukul 18.00 WIB. Adapun untuk klaster hijau, tingkat kemacetan setelah jam 18.00 WIB cenderung sama.

Kawasan yang termasuk ke dalam klaster biru muda sekurangnya kawasan Cilandak di Jakarta Selatan dan Cikunir di Kota Bekasi. Sementara klaster hijau, setidaknya terdiri atas kawasan Cilangkap di Jakarta Timur dan Cilincing di Jakarta Utara. 

Kendaraan umum sebagai alternatif

Kendaraan bermotor melambat akibat terjebak kemacetan di jalan Jenderal Sudriman, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap. Sosialisasi perluasan ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019. Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6 September 2019.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kendaraan bermotor melambat akibat terjebak kemacetan di jalan Jenderal Sudriman, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap. Sosialisasi perluasan ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019. Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6 September 2019.

Berdasarkan pengetahuan di atas, kita dapat mengambil wawasan tersendiri untuk masing-masing kawasan. Secara umum, wawasan itu berhubungan dengan diperlukannya kecermatan dalam menentukan waktu keberangkatan dan pulang kerja. 

Tidak bijak rasanya memilih waktu pergi dan pulang yang sama dengan kebanyakan orang. Alih-alih bersicepat hendak menghindari kemacetan, justru malah terjebak dalam antrean panjang kendaraan di jalan.

Selain menyesuaikan waktu berangkat dan pulang kerja dengan bijak, hal lain yang juga layak dipertimbangkan adalah menggunakan kendaraan umum. Untuk melihat perbedaan dan persamaan analisis ini dengan analisis serupa pada 2017, artikelnya dapat dibaca pada link ini

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com