Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mayat Remaja di Trotoar Pagedangan Tangerang, Dibunuh Kakak Adik Teman Nongkrong

Kompas.com - 03/01/2023, 08:29 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Berawal dari penemuan mayat remaja laki-laki tanpa identitas di Pagedangan, sebuah kasus pembunuhan terungkap.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengejar siapa saja pelaku pembunuhan. Alhasil, tiga orang terduga pelaku terkait kasus berhasil ditangkap.

Setelah menjalani pemeriksaan, pembunuh remaja tersebut diketahui sebagai teman nongkrong korban.

Dua dari tiga pelaku merupakan kakak adik kandung, sedangkan satu pelaku lainnya masih berusia 13 tahun alias masih di bawah umur.

Baca juga: Mayat Remaja di Trotoar Pagedangan Tangerang, Dua Pelaku Ditangkap

Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan Polsek Pagedangan. Polisi masih memintai keterangan ketiga pelaku terkait motif pembunuhan dan bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi.

Berawal dari penemuan mayat di trotoar

Awalnya, sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Bumi Botanika Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (1/1/2023).

Mayat itu ditemukan telantar di jalan trotoar tersebut dengan posisi tertidur.

Kapolsek Pagedangan AKP Seala Syah Alam mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 05.47 WIB.

Baca juga: Mayat Laki-laki Tak Dikenal Ditemukan di Pagedangan Tangerang, Ada Bekas Luka di Leher

“Kondisi mayat tergeletak di pinggir jalan dengan posisi miring dan mengeluarkan darah di bagian jari kaki sebelah kiri,” ujar Seala dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Seala mengatakan, pihaknya sudah menanyai empat orang saksi atas temuan mayat laki-laki tersebut.

Keempat orang saksi itu diketahui menemukan korban saat sedang mengendari motor mereka di jalan. Saksi melihat terdapat seorang laki-laki dengan posisi tertidur di pinggir jalan.

Kemudian, mereka mendekati laki-laki yang tertidur tersebut dan ternyata korban sudah meninggal dunia.

Baca juga: Mayat Remaja di Pagedangan Tangerang, Korban Tewas akibat Jeratan di Leher

“Saksi melihat terdapat seorang laki-laki dengan posisi tertidur di pinggir jalan. Lalu, para saksi mendekati orang tersebut dan didapati adanya darah yang keluar dibagian jari kaki kiri,” kata Seala.

Tidak hanya itu, para saksi juga melihat luka jeratan di leher korban. Kemudian, para saksi melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Pagedangan.

Tiga pelaku ditangkap

Polisi kemudian menangkap dua pelaku berinisial S (20) dan I (22) secara bersamaan di wilayah Pinang, Kota Tangerang, Banten pada Minggu (1/1/2023) sore.

Berdasarkan pengakuan keduanya, masih ada satu pelaku lagi yang terlibat dalam pembunuhan.

Akhirnya, pelaku ketiga inisial A (23) ditangkap di kawasan Cibodas, Kota Tangerang pada Senin (2/1/2023). Ketiga pelaku diketahui merupakan warga Kota Tangerang.

Baca juga: Polisi Tangkap Satu Lagi Terduga Pembunuh Remaja di Pagedangan Tangerang, Usianya Masih 13 Tahun

"Kita amankan dua pelaku, motifnya masih kita dalami. Tambah juga tadi hari ini terduga pelaku lagi yang masih kita ambil keterangannya inisial A masih di bawah umur," ujar Seala di kantornya, Senin.

Teman nongkrong

Seala menjelaskan, para pelaku dan korban saling mengenal dan merupakan teman satu tongkrongan.

Akan tetapi, Seala belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai motif para pelaku membunuh korban.

"(Pelaku dengan korban) hubungannya teman, ngobrol bareng dan nongkrong bareng. Cuma motif pembunuhannya apa, ini yang kami gali terus dari para terduga pelaku," jelas Seala.

Bahkan, dua dari tiga pembunuh korban ternyata merupakan kakak adik. Mereka adalah I dan S.

"Dua pelaku kakak adik. Satu (pelaku) lagi teman mainnya saja. Sebenarnya kakak adik ini saling kenal dengan korban, cuma motifnya apa masih didalami," ungkap Seala.

Tewas akibat jeratan

Berdasarkan pemeriksaan polisi, terungkap bahwa korban tewas akibat jeratan di leher.

"Penyebab kematiannya karena ada jeratan di leher menggunakan tali sepatu," ujar Seala.

"Yang pasti di leher (luka) terus juga jeratan tali, ada juga luka di kaki. Karena pada saat melakukan pembuangan mayat, itu menggunakan sepeda motor bonceng tiga," lanjut Seala.

FM tewas dibunuh oleh ketiga terduga pelaku di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di daerah Kebon Nanas, Pinang, Kota Tangerang.

Namun, jasad korban kemudian dibuang pelaku di lokasi penemuan mayat tersebut. Atau tepatnya di trotoar jalan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

Saat ini, masih dilakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku sehingga Seala belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai motif para pelaku membunuh korban.

"Nanti kami infokan lebih lanjut mengenai seperti apa motifnya, alur ceritanya, bagaimana itu terjadi dan sebagainya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com