Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2023, 11:18 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu satu tahun, setidaknya ada tiga pengendara motor tewas usai terlindas truk di depan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara.

Demikian kesaksian Anto (33), salah satu pedagang yang tiap harinya berjualan tak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa.

Menurut Anto, jalanan yang berpasir dan licin membuat pengendara sering terpeleset, bahkan terlindas truk dan meninggal dunia.

Banyaknya pasir di jalan itu diduga berasal dari truk bermuatan besar yang berlalu-lalang.

"Pasti ada aja yang kelindes. Setahun bisa tiga orang yang kelindes depan sini," kata Anto saat ditemui Kompas.com di depan Pelabuhan Sunda Kelapa, Rabu (3/1/2023).

Baca juga: Jalan Tengkorak Depan Pelabuhan Sunda Kelapa, Motor Sering Jatuh dan Tewas Terlindas Truk

Anto sendiri mengaku tak ingat jelas kapan tepatnya korban mengalami kecelakaan maut di jalan tersebut.

Selama empat tahun berdagang di kawasan itu, Anto juga mengaku sering melihat pengendara sepeda motor terpeleset.

Selain jalan yang licin dan berpasir, kata dia, para pengendara motor jatuh karena banyak dari mereka yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Motor langsung nge-gas, kena pasir langsung jatuh. Banyak motor yang jalannya kencang, kalau mobil-mobil jarang (kecelakaan)," imbuh dia.

Baca juga: Sering Sebabkan Kecelakaan, Jalan Berpasir di Pelabuhan Sunda Kelapa Disemprot Petugas

Berdasarkan catatan Kompas.com, ada sejumlah kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut. Pada Jumat (7/10/2022), seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia, di depan pintu masuk Pelabuhan Sunda.

Korban berinisial AN (51) itu mengembuskan napas terakhir usai terlindas truk kontainer. Truk yang mengangkut Asbes tersebut menabrak dan melindas korban, sekitar pukul 14.30 WIB.

Kemudian pada Jumat (14/10/2022) malam, penumpang sepeda motor tewas terlindas truk di ruas jalan tersebut. Korban yang diketahui berinisial IR mengalami luka parah di kepala, dan langsung meninggal dunia di tempat.

Baca juga: Terlindas Truk Trailer di Pelabuhan Sunda Kelapa, Pemotor Tewas di TKP

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo menyampaikan, 135 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2022 di Jakarta Utara.

Berdasarkan data Satlantas Wilayah Jakarta Utara, ada sebanyak 742 kasus kecelakaan selama setahun ke belakang.

"Untuk laka lantas kami sampaikan di tahun 2022 terjadi sebanyak 742 kasus. Dengan penyelesaian sebanyak 602 kasus atau sebesar 81,8 persen," kata Wibowo dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).

Pihaknya mencatat pelanggaran atau tilang untuk kendaraan roda dua sebanyak 28.999 unit.

Sedangkan pelanggaran kendaraan roda empat sebanyak 563 unit dalam periode tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ulah Bengis Pasutri di Bekasi, Jual Remaja Lewat MiChat dan Paksa Layani 7 Pria Hidung Belang dalam Sehari

Ulah Bengis Pasutri di Bekasi, Jual Remaja Lewat MiChat dan Paksa Layani 7 Pria Hidung Belang dalam Sehari

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Hal Tak Terduga dari Kasus Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh | Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim

[POPULER JABODETABEK] Hal Tak Terduga dari Kasus Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh | Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK16 PGC-Condet

Rute Mikrotrans JAK16 PGC-Condet

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK14 Tanah Abang-Meruya

Rute Mikrotrans JAK14 Tanah Abang-Meruya

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor di Depok, Mengemudi Sambil Rebahan Berujung Denda Rp 750 Ribu

Aksi Nekat Pengendara Motor di Depok, Mengemudi Sambil Rebahan Berujung Denda Rp 750 Ribu

Megapolitan
Remaja di Bekasi Dijual Pasutri, Dipaksa Layani 7 Pria Hidung Belang Sehari

Remaja di Bekasi Dijual Pasutri, Dipaksa Layani 7 Pria Hidung Belang Sehari

Megapolitan
Rumah Belajarnya Dikunjungi Kaesang Pangarep, Nenek Dela: Ratapan Kami Tidak Diakui Pemerintah

Rumah Belajarnya Dikunjungi Kaesang Pangarep, Nenek Dela: Ratapan Kami Tidak Diakui Pemerintah

Megapolitan
Remaja di Bekasi Dijual Pasutri lewat MiChat, Awalnya Dijanjikan Jadi Pemandu Karaoke

Remaja di Bekasi Dijual Pasutri lewat MiChat, Awalnya Dijanjikan Jadi Pemandu Karaoke

Megapolitan
Kronologi Tewasnya Siswi SD di Jaksel Terungkap lewat CCTV: Korban Lompat dari Ketinggian

Kronologi Tewasnya Siswi SD di Jaksel Terungkap lewat CCTV: Korban Lompat dari Ketinggian

Megapolitan
18 CCTV Diangkut untuk Ungkap Kematian Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma

18 CCTV Diangkut untuk Ungkap Kematian Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma

Megapolitan
Pelarangan 'Social Commerce' Tuai Pro-Kontra, Konsumen: Seharusnya Pemerintah Beri Edukasi Pemasaran untuk Pedagang

Pelarangan "Social Commerce" Tuai Pro-Kontra, Konsumen: Seharusnya Pemerintah Beri Edukasi Pemasaran untuk Pedagang

Megapolitan
Tim Sar Temukan Remaja yang Tenggelam di Waduk Rusun Flamboyan

Tim Sar Temukan Remaja yang Tenggelam di Waduk Rusun Flamboyan

Megapolitan
Saat Kasat Reskrim dan Kapolsek Pesanggrahan Beda Kronologi Meninggalnya Siswi SD di Jaksel

Saat Kasat Reskrim dan Kapolsek Pesanggrahan Beda Kronologi Meninggalnya Siswi SD di Jaksel

Megapolitan
Pro-Kontra Pelarangan 'Social Commerce', Tidak Akan Kembalikan Pembeli di Tanah Abang

Pro-Kontra Pelarangan "Social Commerce", Tidak Akan Kembalikan Pembeli di Tanah Abang

Megapolitan
Sebut Keuangan dan Rumah Tangganya Berantakan, Korban Penipuan 'Preorder' iPhone Rihana-Rihani Menangis

Sebut Keuangan dan Rumah Tangganya Berantakan, Korban Penipuan "Preorder" iPhone Rihana-Rihani Menangis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com