Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Jalan Rusak di Jembatan Glonggongan Rawamangun, Kerap Timbulkan Kecelakaan

Kompas.com - 03/01/2023, 11:24 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang berinisial A mengeluhkan jalanan rusak yang berada di dekat RSUP Persahabatan, tepatnya di Jembatan Glonggongan, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

"Jalanannya rusak belum lama ini, sebulan dua bulanan, karena bikin saluran air. Sebelumnya masih bagus," ujarnya kepada Kompas.com di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2023).

A merupakan pedagang yang sering mangkal di sepanjang Jalan Persahabatan Utara.

Baca juga: Jalan Tengkorak Depan Pelabuhan Sunda Kelapa, Motor Sering Jatuh dan Tewas Terlindas Truk

Ia menceritakan, lubang tersebut sempat menyebabkan kecelakaan, meski tidak terlalu parah.

"Gerobak kalau lewat situ suka terbalik. Kalau hujan, lubang enggak kelihatan karena genangan. Motor suka sering jatuh," A berujar.

Menurut A, para pemotor tidak mengetahui adanya lubang itu jika perjalanan dilakukan dari arah pintu masuk RSUP Persahabatan.

Selain itu, ada kemungkinan mereka bukanlah warga sekitar sehingga tidak terlalu familiar dengan kondisi jalur di Jembatan Glonggongan Rawamangun.

"Motor taunya jalanannya mulus karena sepanjang Jalan Persahabatan Utara bagus. (Lubangnya) bahaya buat yang enggak tahu daerah sini. Ngerinya kalau lagi hujan," kata A.

Baca juga: Pesepeda Terkapar di Semanggi Diduga karena Menghantam Lubang

Hal serupa dituturkan oleh M, seorang tukang ojek daring yang sering mengambil penumpang di daerah tersebut.

Menurut M, kondisi lubang di jembatan tersebut membahayakan orang-orang yang melintasinya.

"Mungkin bisa kejadian kecelakaan. Kalau enggak dibenerin makin rusak. Ada genangan air, lama-lama material jalanannya menipis," ucap M.

Apalagi, Jembatan Glonggongan Rawamangun termasuk jalur yang ramai.

Kondisinya yang berlubang dapat mengganggu orang-orang untuk beraktivitas.

"Pernah denger kejadian pemotor jatuh. Bahaya bisa bikin kecelakaan soalnya dalem banget lubangnya," terang M.

Baca juga: Jalan Rusak hingga Berkerikil di Bintaro, Warga Sebut Pengendara Sering Terpeleset

"Kalau yang depan ngehindarin (melambat), yang di belakang kencang, bisa tabrakan beruntun. Yang melipir juga bisa keserempet," imbuh dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa, ada banyak pengendara motor dan mobil menghindari lubang tersebut saat hendak berbelok ke arah kanan.

Namun, ada pula kendaraan yang tidak bisa menghindar lantaran sudah ada kendaraan lain yang melintasi sisi lain lubang tersebut.

Walhasil, mereka melintasi lubang secara perlahan. Bahkan, ada satu pengendara motor yang melintasinya dengan sangat perlahan, hingga harus menurunkan satu kaki agar tidak jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com