Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Tewas di Kebayoran Lama, Polisi Enggan Spekulasi soal Luka Korban

Kompas.com - 04/01/2023, 12:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi belum dapat memastikan luka pada tubuh pengendara motor, Restu Amly Ramadhan (25), diakibatkan aksi begal.

Restu mengalami tindak kejahatan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu (31/12/2022) dini hari.

"Iya ada luka, Cuma kami tidak berani berasumsi (luka karena pembegalan)," ujar Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono saat dikonfirmasi, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Dibegal di Kebayoran Lama, Tubuhnya Penuh Luka

Agustiono mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, ada seorang pengendara motor lainnya di belakang korban. Pengendara motor tersebut saat ini telah menjadi saksi terkait insiden begal yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Dari saksi yang mintai keterangan, jaraknya 20 meter dari peristiwa terjadi. Waktu masih ada penyerangan," kata Agustiono.

Untuk diketahui, peristiwa yang dialami korban itu terjadi tepat pada Sabtu, pukul 01.00 WIB. Korban saat itu sedang berkendara seorang diri.

Baca juga: Dikejar Komplotan Begal, Pria di Bekasi Ceburkan Motornya ke Sungai

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, korban dipepet oleh sejumlah orang untuk diminta menepi di pinggir jalan.

"Korban sendirian, dia mau pulang. Tapi ada saksi, orang lain yang melintas di belakang korban melihat," kata Agustiono.

Saat itu, terjadi keributan antara korban dengan beberapa pelaku. Keributan diduga terjadi karena korban mempertahankan motor dan ponsel miliknya.

Penyidik Polsek Kebayoran Lama saat ini telah memeriksa delapan orang saksi dalam proses penyelidikan kasus dugaan pembegalan itu.

Baca juga: Pulang dari Acara Tahun Baru, Seorang Pria Jadi Korban Begal di Cikarang Utara

Selain itu penyidik juga telah mendapatkan beberapa rekaman kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.

"Kami sudah periksa saksi-saksi yang saat kejadian ada di situ, kemudian kita cari CCTV juga," ucap Agustiono.

Agustiono mengatakan, salah satu rekaman kamera CCTV yang didapat menyoroti ke lokasi kejadian.

"Tapi masih kami cek apakah itu pengendara yang dimaksud atau bukan. Kami juga telusuri jejak pelaku ini arahnya ke mana," ucap Agustiono.

Ia menambahkan, pelaku diduga berjumlah empat orang. Mereka beraksi menggunakan dua motor dan saling berboncengan.

"Ada empat orang pelaku yang beraksi," kata Agustiono.

Korban saat itu diduga sempat melakukan perlawanan kepada pada pelaku karena mencoba mempertahankan motor miliknya.

"Iya karena mungkin mau diambil motornya. Korban melakukan perlawanan," kata Agustiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com